Riset tersebut menghasilkan tujuh insight utama yang menjadi dasar keputusan rebranding. Salah satunya, BRI selama ini dinilai sebagai bank yang dipercaya dan mudah diakses, namun terlalu kuat melekat pada citra kerakyatan. Hal itu memunculkan persepsi sebagai bank yang tua, khususnya di kalangan generasi muda.
Selain itu, identitas merek BRI dinilai belum sepenuhnya selaras dengan ekspektasi Gen Z, serta terdapat ketidaksinkronan tema antar sub-brand, termasuk di segmen ultra mikro. "[Sehingga] BRI perlu melakukan program rebranding karena tetap relevan dengan zaman," tekannya.
(lav)
No more pages
































