"Kita akan lihat apakah diperlukan restrukturisasi. Kalau [infrastrukturnya] tidak bisa digunakan, kita akn cari cara simplifikasi, bahkan sampai dengan pemutihan kalau memang sudah benar-benar hancur," ujar dia.
Belakangan, pemerintah mencatat setidaknya bencana tersebut telah merusak lebih dari 139 ribu rumah masyarakat.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengklaim, di wilayah Aceh, rumah yang mengalami rusak ringan 38.553 unit, yang rusak sedang 22.204, rusak berat 35.517. Kemudian yang hanyut 4.265. Total rumah terdampak 100.569 unit.
Di sisi lain, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat terdapat 1.666 titik infrastruktur umum yang rusak akibat bencana tersebut.
Sumatra Barat mencatat 914 titik kerusakan yang didominasi longsor sebanyak 203 titik, banjir 119 titik, dan jembatan tergerus 56 titik.
Sementara itu, sebanyak 2.058 km ruas jalan nasional dari sebanyak 76 ruas di 3 provinsi tersebut juga telah rusak. Sebanyak 31 jembatan juga rusak.
"Kerusakan infrastruktur bina marga tercatat pada 76 ruas jalan nasional sepanjang 2.058 km dan 31 jembatan nasional sepanjang 2.537 meter, serta 108 ruas jalan daerah dan 49 jembatan daerah," ujar Menteri PU Dody Hanggodo dalam siaran resminya, belum lama ini.
(lav)





























