Minyak acuan global Brent diperkirakan akan mencatat penurunan untuk tahun ketiga berturut-turut, karena ekspektasi pasokan dunia akan melampaui konsumsi lebih besar pengaruhnya dibandingkan kekhawatiran geopolitik.
Anggota OPEC, termasuk pengirim dari Timur Tengah seperti Arab Saudi, menambah produksi bersamaan dengan para pengebor pesaing di kawasan Amerika yang juga meningkatkan output.
Mencerminkan melimpahnya ketersediaan pasokan jangka pendek, produsen milik negara Saudi Aramco baru-baru ini memangkas harga minyak andalannya untuk Asia ke level terendah dalam lima tahun.
Selain itu, International Energy Agency (IEA) yang berbasis di Paris memperkirakan akan terjadi rekor kelebihan pasokan minyak mentah global pada tahun depan.
“Surplus di pasar minyak diperkirakan akan terus membesar pada 2026, menyusul keputusan OPEC+ untuk mencabut pemangkasan pasokan dengan kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan,” kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV.
“Pasokan dari luar OPEC juga diperkirakan akan tumbuh dengan laju yang solid meskipun harga melemah tahun ini.”
Indikator lain di Timur Tengah juga menunjukkan pelemahan. Salah satunya, diskon minyak acuan Dubai terhadap Brent, yang dikenal sebagai Brent-Dubai EFS, baru-baru ini berada di level terlebar dalam sekitar tujuh minggu.
Di dalam kawasan, selisih harga antara beberapa minyak spot dan acuan Dubai turut melemah, menurut General Index. Upper Zakum dan Oman memiliki premi sekitar 50 hingga 60 sen per barel terhadap Dubai pada akhir pekan lalu, turun dari sekitar 90 sen di awal bulan.
Secara global, ING memperkirakan pasokan akan naik 2,1 juta barel per hari tahun depan, sementara permintaan hanya bertambah sekitar 800.000 barel per hari. Sementara itu, IEA memproyeksikan produksi akan melampaui konsumsi sebesar 3,8 juta barel per hari pada 2026.
“Besarnya surplus dan perkiraan penumpukan persediaan akan memberikan tekanan tambahan pada kurva harga ke depan,” kata Patterson, merujuk pada pembentukan harga minyak mentah untuk bulan-bulan mendatang.
(bbn)































