Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan terasa lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Penurunan suku bunga acuan membuat nilai tukar dolar AS melemah. Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) turun 0,46% ke 98,334, terendah sejak 6 Oktober atau lebih dari dua bulan terakhir.
Emas juga merupakan aset yang dibanderol dalam dolar AS. Pelemahan dolar AS akan membuat emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Akan tetapi, sepertinya kenaikan harga emas yang sudah lumayan tinggi belakangan ini membuat investor tergoda untuk mencairkan keuntungan. Akibatnya, pagi ini emas terserang tekanan jual sehingga harganya turun.
Pada pukul 07:15 WIB, harga emas terpangkas 0,09% ke US$ 4.276,06/troy ons.
Analisis Teknikal
Bagaimana kira-kira gerak harga emas untuk hari ini, Jumat (12/12/2025)? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 67. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun, memang indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Untuk perdagangan hari ini, harga emas sepertinya bakal turun. Cermati pivot point di US$ 4.256/troy ons.
Dari situ, harga emas berisiko menguji support US$ 4.236/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Support lanjutan ada di MA-10 yakni US$ 4.223/troy ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 4.144/troy ons.
Namun andai ternyata harga emas bisa naik lagi, maka US$ 4.284/troy ons akan menjadi resisten terdekat. Resisten lanjutan ada di rentang US$ 4.291-4.343/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 4.399/troy ons.
(aji)

























