Prospek pertumbuhan domestik disebut semakin melemah, menurut BSP. Sentimen bisnis secara keseluruhan terus menurun di tengah kekhawatiran atas tata kelola dan ketidakpastian kebijakan perdagangan global.
“Kendati demikian, permintaan domestik diperkirakan pulih secara bertahap seiring dampak penuh pelonggaran kebijakan moneter mengalir ke perekonomian dan kualitas serta kecepatan belanja publik membaik,” demikian pernyataan BSP.
Gubernur BSP Eli Remolona sebelumnya mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi kemungkinan tidak mencapai target pemerintah sebesar 5,5%-6,5% tahun ini. Namun, ia memperkirakan pemulihan mulai terlihat pada pertengahan 2026 dan kembali berada di jalur yang ditetapkan pada 2027.
Prospek inflasi yang jinak memberikan ruang gerak bagi pembuat kebijakan. Meski proyeksi inflasi untuk 2026 dan 2027 sedikit meningkat menjadi 3,2% dan 3%, tetap berada dalam sasaran 2%-4% bank sentral. Penurunan harga beras serta lemahnya permintaan dalam beberapa bulan terakhir membantu menjaga inflasi tetap terkendali.
(bbn)





























