Dengan begitu, kamu bisa melihat ke mana saja uang kamu mengalir dan mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu, seperti kebiasaan membeli kopi mahal setiap hari atau langganan layanan yang jarang digunakan.
Setelah itu, alokasikan persentase tertentu dari pendapatan kamu khusus untuk tabungan kendaraan.
Perlakukan tabungan ini layaknya cicilan bulanan yang wajib kamu setorkan. Mulailah dari nominal kecil yang realistis, lalu tingkatkan seiring berjalannya waktu.
Kamu bisa menempatkan uang ini di rekening terpisah atau instrumen investasi jangka pendek agar tidak tergoda untuk menggunakannya.
2. Tambah Pos Pemasukan dari Freelance
Mencari pemasukan tambahan dari pekerjaan freelance adalah strategi efektif untuk mempercepat terwujudnya tujuan finansial, termasuk memiliki kendaraan pribadi.
Di era digital saat ini, berbagai platform online memudahkan siapa pun untuk menawarkan keahliannya.
Baik itu keahlian menulis, desain grafis, coding, mengelola media sosial, atau bahkan menerjemahkan, semuanya bisa diubah menjadi sumber uang.
Pemasukan tambahan ini dapat dialokasikan sepenuhnya untuk tabungan uang muka kendaraan, sehingga target bisa tercapai lebih cepat.
Selain secara online, berdagang atau membuka usaha secara offline Mulailah dari skala kecil dengan menjual barang-barang yang mudah dijangkau dan dibutuhkan banyak orang, seperti makanan ringan, minuman, atau pakaian.
Kamu bisa menjajakannya di sekitar lingkungan rumah, kampus, atau tempat kerja.
Membuka usaha kecil-kecilan tidak hanya menghasilkan uang tambahan, tetapi juga mengasah jiwa kewirausahaan dan kemampuan manajemen finansial kamu, yang sangat berguna dalam perjalanan kamu memiliki kendaraan sendiri.
3. Cerdas Memilih Kendaraan, Pilih Baru atau Bekas?
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah memaksakan diri membeli kendaraan baru padahal ada banyak opsi lain yang lebih terjangkau dan sama fungsionalnya.
● Pertimbangkan Kendaraan Berkualitas: Mobil atau motor bekas seringkali menawarkan nilai yang jauh lebih baik.
Kamu bisa mendapatkan model yang lebih tinggi atau fitur yang lebih lengkap dengan harga yang sama atau bahkan lebih murah daripada kendaraan baru.
Pastikan untuk melakukan inspeksi menyeluruh dengan mekanik terpercaya. Cek kondisi mesin, bodi, dan riwayat perawatannya.
● Pilih yang Sesuai Kebutuhan: Sebelum membeli, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar membutuhkan mobil besar atau cukup dengan city car yang lebih irit?"
Pilihlah kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan harian kamu, bukan hanya karena gengsi. Kendaraan yang irit bahan bakar dan mudah dirawat akan menghemat banyak biaya operasional di kemudian hari.
4. Pertimbangkan Beli Secara Tunai atau Kredit?
Setelah memutuskan jenis kendaraan, langkah selanjutnya adalah menentukan cara pembayarannya.
● Beli Tunai: Pilihan ini bisa kamu lakukan jika kamu sudah memiliki tabungan yang mencukupi.
Keuntungan utamanya, kamu tidak akan terbebani oleh cicilan dan bunga. Meskipun membutuhkan waktu lebih lama untuk menabung, kamu akan merasa lebih tenang secara finansial.
● Ambil Kredit Kendaraan: Opsi ini memungkinkan kamu memiliki kendaraan lebih cepat.
Jika kamu memilih jalur ini, pastikan kamu mengambil kredit dari lembaga keuangan yang terpercaya. Hitung dengan cermat besaran uang muka (down payment) dan cicilan bulanan.
Idealnya, cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari total penghasilan kamu agar keuangan tetap sehat.
Untuk memudahkannya, kamu bisa mencoba mencari kendaraan mobil ataupun motor baru dan bekas melalui platform terpercaya yang menawarkan layanan simulasi kredit mobil dan simulasi kredit motor untuk membantu melihat seberapa sehat keuangan agar tidak terbebani setiap bulannya.
5. Jangan Lupakan Pertimbangkan Perawatan
Banyak orang hanya fokus pada harga beli, padahal biaya kepemilikan kendaraan jauh lebih dari itu. Biaya-biaya seperti pajak tahunan, asuransi, biaya servis rutin, dan bensin harus masuk dalam perhitungan kamu.
Pastikan kamu menganggarkan dana khusus untuk biaya-biaya ini agar tidak kaget saat harus mengeluarkannya.
Dengan mempertimbangkan semua aspek ini sejak awal, kamu akan lebih siap dan terhindar dari masalah finansial di masa depan.
Memiliki kendaraan pribadi di usia 20-an memang membutuhkan kerja keras dan disiplin. Namun, dengan perencanaan yang matang dan keputusan yang cerdas, impian tersebut bisa menjadi kenyataan.
(tim)






























