Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengingatkan, Harbolnas bukan sekadar pesta belanja, tetapi momentum untuk memperkuat daya saing ekonomi.
"Harbolnas menjadi salah satu strategi yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV [2025]," ujarnya.
Dia menjelaskan Harbolnas memiliki dasar hukum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31/2023 dan terus menunjukkan peningkatan nilai transaksi.
Pada 2024, Kemendag mencatat penjualan Rp31,2 triliun, naik 22% dari tahun sebelumnya. Kontribusi produk lokal mencapai Rp16,1 triliun atau 52%. Pada tahun ini, Harbolnas akan digelar pada 10-16 Desember, dengan enam hari khusus promosi produk lokal. Target transaksi dipatok naik 5%-10% menjadi Rp33 triliun sampai Rp34 triliun, dengan penjualan produk lokal ditargetkan Rp17 triliun serta melibatkan 1.000 UMKM.
Budi menegaskan pencapaian target membutuhkan kolaborasi lintas kementerian, pelaku industri, platform digital, pemerintah daerah, hingga komunitas. Termasuk penyelenggaraan Road to Harbolnas dan pelatihan bagi 500 UMKM.
Harbolnas, lanjutnya, juga diharapkan memicu multiplier effect seperti meningkatnya aktivitas logistik dan pengiriman barang.
Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia (iDEA) Hilmi Adrianto menuturkan pelaksanaan Harbolnas selama 13 tahun terakhir telah menjadi simbol semangat, kreativitas, inovasi, dan keberanian dari pelaku usaha di Indonesia.
“Kita kembali menghadirkan gelaran belanja online terbesar di Indonesia dengan semangat kolaborasi yang semakin kuat. Momentum ini hadir di tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, yaitu 5,04% secara tahunan pada triwulan ketiga 2025, yang menjadi landasan optimisme bagi kita semua,” katanya.
Dia menambahkan saat ini lebih dari 1.000 pelaku usaha digital tergabung sebagai peminat dari Harbolnas dan memiliki dampak pada perkembangan ekosistem ekonomi digital nasional.
Hilmi menambahkan, peningkatan transaksi Harbolnas yang rata-rata terjadi di angka 30% setiap tahunnya. Bahkan pada tahun lalu penjualan produk lokal bisa berkontribusi 50% ke seluruh penjualan Harbolnas.
“Melalui promo besar yang diselenggarakan secara serentak, kita tidak hanya mendorong transaksi, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih terjangkau,” imbuhnya.
Selain Harbolnas 2025, pelaku usaha dan pemerintah menggelar dua program diskon belanja lainnya, yakni Hari Belanja Online Nasional, Belanja di Indonesia Aja (BINA), dan Every Purchase is Cheap (EPIC).
Secara umum, ketiga program tersebut akan memberikan diskon hingga 80% dan dilakukan pada bulan depan.
Berikut jadwal pelaksanaan program diskon belanja pada Desember 2025:
1. Harbolnas 2025: 10-16 Desember 2025
2. BINA: 18 Desember 2025 - 4 Januari 2026
3. EPIC: 1-31 Desember 2025.
(ain)































