BNI Sekuritas juga mencatat bursa Asia dibuka menguat mengikuti sentimen positif dari Wall Street. Indeks Nikkei 225 naik 1,14%, indeks Kospi menguat 1,04%, dan Kosdaq naik 0,39%.
Sementara itu, PDB Australia tercatat tumbuh 0,4% secara kuartalan pada kuartal III 2025, dan Korea Selatan melaporkan pertumbuhan PDB riil 1,3% pada periode Juli-September.
Secara teknikal, BNI Sekuritas menilai IHSG berpeluang rebound dengan kisaran support di 8.550-8.580 dan resistance di 8.650-8.700. Pada perdagangan sebelumnya, investor asing membukukan jual bersih sekitar Rp230 miliar, terutama pada saham BBRI, BUMI, ANTM, TPIA, dan BRPT.
Dari sisi domestik, Phintraco Sekuritas mencatat pelemahan IHSG kemarin dipimpin sektor basic materials, sementara sektor teknologi menjadi penopang utama penguatan. Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp16.628 per dolar AS, berlawanan dengan penguatan mayoritas mata uang Asia.
Phintraco Sekuritas juga menyoroti sejumlah data ekonomi global yang menjadi perhatian investor pada Kamis (4/12). Inggris akan merilis S&P Global Construction PMI November 2025 yang diperkirakan naik ke level 45 dari 44,1 pada Oktober, sedangkan kawasan Euro diproyeksikan mencatat pertumbuhan penjualan ritel 0,3% MoM pada Oktober, berbalik dari penurunan 0,1% pada bulan sebelumnya.
Dari sisi teknikal, indikator histogram MACD IHSG masih berada di area positif, Stochastic RSI bergerak menguat, dan indeks bertahan di atas MA5. Phintraco memproyeksikan IHSG berpotensi menguji resistance 8.650-8.670 pada perdagangan hari ini, dengan pivot di 8.600 dan support di 8.550.
(dhf)






























