Inovasi NOD. Masuki Panggung Global Lewat Swiss Coffee Festival

Bloomberg Technoz, Jakarta - NOD. Smart Capsule Machine, bagian dari ekosistem JumpStart Indonesia, membawa cita rasa Nusantara ke panggung internasional melalui partisipasinya di Swiss Coffee Festival 2025 yang digelar pada 22–23 November 2025 di StageOne Zurich Oerlikon. Menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang hadir, NOD. memperkenalkan kopi, teh, matcha, cokelat, wedang, dan jamu kepada publik Eropa dalam festival yang menarik hingga 10.000 pengunjung selama dua hari. Kehadiran NOD. merupakan undangan resmi dari KBRI Bern melalui KADIN Komite Indonesia–Swiss, yang melihat NOD. sebagai inovasi minuman yang mewakili kreativitas dan keragaman Indonesia di tingkat global.
JumpStart Indonesia, sebagai ekosistem smart retail berbasis teknologi, telah membangun jaringan mesin otomatis sejak 2019 yang kini berkembang menjadi lebih dari 10.000 unit di Jawa hingga Bali. Ekosistem ini mencakup berbagai mesin pintar seperti JumpStart Vending Machine, NOD. Beverage Capsule Machine, ice cream vending machine, onigiri vending machine, hingga cotton candy vending machine yang mampu menghasilkan 40 bentuk gulali. Infrastruktur ini menjadi fondasi yang memperkuat ekspansi NOD. ke berbagai industri dan konsumen.
Diluncurkan pada akhir 2024, NOD. menjadi mesin kapsul pintar pertama di Indonesia yang mampu menyeduh lebih dari 50 jenis minuman dalam satu perangkat, termasuk kopi, teh, matcha, cokelat, wedang, jamu, dan minuman herbal Nusantara. Sejak dirilis, NOD. telah mencatat penjualan lebih dari 8.000 unit yang tersebar di hotel, perkantoran, retail, dan rumah tangga, serta diperjualbelikan melalui marketplace dan jaringan distribusi JumpStart.
Selama Swiss Coffee Festival 2025, NOD. memperkenalkan 15 varian kapsul rasa Nusantara seperti Aceh, Bali, Kerinci, Papua, serta minuman tradisional seperti Wedang Jahe, Kunyit Asam, Teh Melati Tolak Angin, dan Lemongrass Elixir. Antusiasme pengunjung sangat tinggi, dengan lebih dari 500 orang mendatangi booth NOD. untuk mencoba berbagai varian minuman. Head of Research NOD., Galuh, menilai respon tersebut sebagai peluang besar.
“Para pengunjung menunjukkan ketertarikan yang luar biasa. Varian Bali dan Kerinci selalu habis paling cepat, sementara minuman herbal seperti Kunyit Asam menjadi kejutan favorit mereka. Ini membuka peluang baru untuk memperkenalkan rasa Indonesia di pasar Swiss," ujar Galuh.
Banyak pengunjung menyebut pengalaman mencicipi jamu dan wedang dalam format kapsul sebagai hal yang belum pernah ditemui di pasar Eropa. Beberapa kembali untuk mencoba varian lain karena rasa yang dianggap unik, modern, dan berbeda dari produk kapsul lainnya.
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya, menegaskan bahwa partisipasi tersebut memiliki nilai diplomatik penting, karena merupakan upaya untuk memperkuat posisi kopi Indonesia sebagai kopi unggulan.
“Partisipasi Indonesia ini adalah upaya memperkuat posisi kopi Indonesia sebagai kopi unggulan. Festival ini membuka peluang ekspor dan kerja sama yang lebih luas dan kami yakin potensi Indonesia sangat kuat dalam persaingan kopi dunia," imbuhnya.
Dengan respons positif pengunjung, Swiss Coffee Festival 2025 menjadi pintu masuk bagi NOD. ke pasar Swiss dan Eropa. NOD. akan melanjutkan studi preferensi rasa, mengembangkan kolaborasi dengan roaster serta distributor lokal, dan mempersiapkan sertifikasi perangkat untuk memenuhi regulasi Eropa. Selain itu, NOD. tengah mengkaji penempatan pilot unit di hotel, ruang kerja, dan restoran Indonesia di Swiss.
CMO JumpStart Indonesia, Raynald Rabindra Soeharto, menyampaikan bahwa momentum tersebut menjadi langkah awal ekspansi global. Ia menegaskan bahwa NOD. merupakan cara baru untuk mengenalkan identitas Indonesia ke dunia, dan bahwa kehadiran mereka di Swiss Coffee Festival menjadi langkah pertama dari perjalanan global perusahaan.
“NOD. adalah cara baru membawa identitas Indonesia ke dunia. Kehadiran kami di Swiss Coffee Festival adalah langkah pertama dari perjalanan global kami dan kami ingin menunjukkan bahwa inovasi teknologi dan rasa Indonesia dapat berdiri sejajar dengan berbagai merek internasional," kata Raynald.





























