Logo Bloomberg Technoz

KPI Mulai Operasikan Unit RFCC, Perkuat Produksi BBM Nasional


(Dok. KPI)
(Dok. KPI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus meningkatkan kapabilitasnya untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan - Lawe Lawe. Salah satu langkah penting adalah pengoperasian awal unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), yang dimulai pada 10 November 2025.

“Pada 10 November lalu, KPI telah memulai proses pengoperasian awal salah satu unit utama yang berperan penting hasil proyek RDMP Balikpapan, yaitu unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Ini akan menjadi satu bukti kemampuan KPI dalam menghasilkan produk BBM tidak hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas yang jauh lebih baik,” ujar Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani.

Milla menjelaskan, unit RFCC menjadi simbol kecanggihan kilang karena mampu mengolah residu atau sisa hasil pengolahan minyak mentah dari unit sebelumnya menjadi produk bernilai tinggi, seperti gasoline, propylene, dan LPG.

“Artinya proses pengolahan di Kilang Balikpapan nantinya akan semakin maksimal. Semua bagian dari minyak mentah diolah menjadi produk yang bernilai,” tandas Milla.

Unit RFCC Kilang Balikpapan memiliki kapasitas 90 ribu barel per hari, menjadikannya yang terbesar di Indonesia. “Dengan beroperasinya unit RFCC Kilang Balikpapan nanti tentunya akan semakin memperkuat ketahanan energi nasional. Hasil produksi RFCC ini akan membantu mengurangi impor BBM terutama jenis gasoline dan LPG,” lanjutnya.

Sebelumnya, KPI telah mengoperasikan unit sejenis di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap. RFCC Cilacap, yang mulai dibangun pada 2011 dan beroperasi sejak 30 September 2015, memiliki kapasitas 62 ribu barel per hari. “Pengoperasian RFCC Kilang Cilacap sudah mencapai 10 tahun. Ini tentunya menjadi modal dan tambahan optimisme bagi pekerja-pekerja KPI untuk juga dapat mengoperasikan RFCC Balikpapan,” imbuh Milla.

Selain itu, Kilang Balongan memiliki unit Residual Catalytic Cracking (RCC) dengan kapasitas 83 ribu barel per hari, yang telah beroperasi sejak Maret 1994.

“Kami menargetkan RFCC Kilang Balikpapan segera beroperasi penuh sesuai dengan rencana. Ini adalah bagian dari komitmen KPI untuk terus memperkuat kemandirian energi. Ini tentunya akan bisa terlaksana dengan adanya dukungan para pemangku kepentingan,” pungkas Milla.