Agus bilang, sektor otomotif terlalu penting untuk diabaikan, oleh karenanya insentif untuk kendaraan roda empat menjadi sangat pentng, apalagi otomotif menjadi salah satu tulang punggung sektor manufaktur.
“Backward dan forward linkage yang paling besar itu ada di sektor otomotif. Jadi memang pemerintah itu memang sudah seharusnya juga untuk menyiapkan insentif untuk sektor otomotif untuk tahun 2026.”
Meski demikian, Agus tidak mau secara spesifik menyebutkan jenis insentif untuk industri otomotif yang rencanannya akan digelontorkan di tahun 2026 tersebut.
“Jangan tanya jenis insentifnya, bentuk insentifnya, sedang kita susun.” kata Agus.
Sebelumnya, Agus menjelaskan, insentif otomotif diambil untuk mempercepat pemulihan dan penguatan industri otomotif nasional yang saat ini menghadapi tekanan daya beli di pasar domestik dan dinamika pasar global.
“Kami di Kemenperin melihat sektor otomotif terlalu penting untuk diabaikan. Multiplier effect yang tinggi, baik keterkaitan ke depan dan belakang (backward dan forward linkage) subsektor terhadap sektor lain dalam ekonomi nasional, dan di dalamnya ada penyerapan tenaga kerja yang tinggi pula maka kita mengambil keputusan mengusulkan insentif bagi sektor ini. Hampir mirip dengan insentif otomotif pada saat Covid 19 dulu,” sebut Agus.
Berdasarkan data GAIKINDO di bulan Oktober, penjualan kendaraan roda empat meningkat drastis mencapai 19,2% secara wholesales yakni sebesar 74.019 unit.
Sementara di September yang lalu, penjualan kendaraan roda empat hanya mencapai 62.077 unit saja. Artinya terdapat kenaikan penjualan sebesar 11.942 unit di bulan Oktober.
Kemudian, secara retail sales, penjualan mobil mencatatkan kenaikan sebesar 17,2% ke angka 74.720 unit di bulan Oktober 2025. Naik 10.968 unit dibandingkan dengan angka penjualan di bulan September 2025 sebesar 63.752.
Penjualan retail sales Oktober tahun ini juga naik 1,4% dibandingkan dengan penjualan pada Oktober tahun lalu yang sebesar 73.665 unit. Jika dilihat secara wholesales, penjualan Oktober tahun ini turun 4,4% dibanding Oktober tahun 2024 yang berada di angka 77.404 unit.
Meski demikian, penjualan Oktober belum bisa mendongkrak angka penjualan mobil di tahun 2025.
Dari Januari hingga Oktober 2025, penjualan mobil baru mencapai angka 635,844 secara wholesales atau turun sebanyak 10,6% apabila dibandingkan dengan penjualan selama Januari hingga Oktober 2025 di level 711.064 unit.
(ell)































