Terkait hal ini, posisi keseimbangan primer akhirnya mencatatkan defisit untuk pertama kalinya tahun ini, sebesar Rp45 triliun. Hal ini berbeda dibanding kondisi keseimbangan primer bulan sebelumnya yang mencatat surplus Rp18 triliun.
Keseimbangan primer merupakan kondisi di mana total pendapatan negara dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang. Apabila total pendapatan negara lebih besar dibandingkan belanja negara di luar pembayaran bunga utang maka keseimbangan primer akan positif.
Begitu juga sebaliknya bila keseimbangan negatif, maka itu berarti total pendapatan negara lebih kecil bila dibanding belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer surplus berarti utang lama tak perlu dibayar dengan penarikan utang baru. Dalam istilah sehari-hari, pemerintah tak gali lubang untuk tutup lubang.
Dari sisi pembiayaan anggaran, pemerintah telah berutang Rp532,9 triliun sampai Oktober 2025. Angka ini lebih tinggi dibanding pembiayaan anggaran periode yang sama tahun lalu, yakni Rp387,5 triliun. Menurut porsinya, jumlah utang tercatat 80,5% dari target pembiayaan anggaran yang sebesar Rp662 triliun.
(lav)

































