Logo Bloomberg Technoz

Selanjutnya pada 2025 ini, di unit yang sama, KPI melakukan lompatan dengan memproduksi Pertamina Sustainable Aviation Fuel atau PertaminaSAF dengan bahan baku minyak jelantah 2,5%. 

"Inisiatif ini bukan hanya sebuah pencapaian teknis, tetapi juga sebuah manuver strategis yang memperkuat perannya sebagai pemimpin visioner,” ungkap Milla.

Taufik sendiri memang dikenal sebagai sosok profesional yang memiliki pengalaman panjang dan mendalam di sektor energi serta aktif di berbagai organisasi profesi. 

Milla menjelaskan, Taufik terpilih sebagai penerima penghargaan tersebut karena memenuhi tiga kriteria, yakni dampak inovasi disruptif, berupa keberhasilan dalam memimpin proyek strategis. Lalu kriteria dampak inovasi kolaboratif, yakni keberhasilan menginspirasi menginspirasi orang lain dan memainkan peran penting dalam menciptakan model organisasi baru atau unik, termasuk tim lintas fungsi. Kriteria terakhir adalah dampak sosial, dimana Taufik dinilai berhasil meningkatkan persepsi nilai industri bagi calon pemimpin generasi berikutnya.

Dengan inovasi energi hijau tersebut, KPI juga menyabet penghargaan lain dengan meraih posisi kedua (runner up) pada kategori Sustainable Technology of The Year setelah perusahaan minyak dan gas bumi asal Malaysia. 

“Dalam ADS 2025, KPI dinilai sebagai perusahaan energi terdepan di kawasan Asia dalam hal inovasi PertaminaSAF. Pencapaian itu juga menginspirasi pelaku industri minyak dan gas untuk menciptakan teknologi atau inovasi yang lebih baik. Selain itu, KPI juga dinilai sebagai kontributor utama bagi pengembangan industri energi hijau di masa depan,” ujar Milla

PertaminaSAF merupakan salah satu inovasi unggulan KPI, sekaligus sebuah langkah besar dalam dunia aviasi di Indonesia. Milla menjelaskan, Pertamina SAF diproduksi di Kilang Cilacap dengan teknologi co-processing, menggunakan Katalis Merah Putih buatan anak bangsa. Dan kini PertaminaSAF telah dinyatakan memenuhi standar internasional ASTMD1655 dan DefStan 91-091.

“Setelah melewati serangkaian ujicoba, PertaminaSAF akhirnya digunakan dalam penerbangan komersial perdana oleh maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta-Denpasar pada 20 Agustus 2025 lalu,” ungkap Milla.

Ia menambahkan, keberhasilan KPI di ADS 2025 memperkuat posisi Pertamina khususnya dan Indonesia pada umumnya, sebagai pemain penting dalam industri hilir energi regional. Dengan mengedepankan inovasi dan keberlanjutan, KPI menunjukkan bahwa kilang nasional mampu bersaing secara global dan berkontribusi terhadap agenda transisi energi.

“Dengan visi menjadi perusahaan kilang dan petrokimia kelas dunia, KPI terus berinovasi dan beradaptasi terhadap dinamika pasar global, menjadikannya salah satu pilar utama dalam ekosistem energi Asia,” tutup Milla.

ADS Awards 2025 diselenggarakan bersamaan dengan Asian Refining Technology Conference (ARTC) dan Ammonia and Carbon Capture Asia (ACCA). Ini merupakan konferensi dan pameran tahunan yang mempertemukan lebih dari 1.000 pemimpin industri, inovator teknologi, dan pembuat kebijakan dari sektor kilang minyak, petrokimia, dan kimia. Acara yang digelar setiap tahun sejak 2008 ini merupakan salah satu event terbesar dan menjadi wadah strategis untuk membahas transformasi sektor hilir di tengah transisi energi global. 

(tim)

No more pages