Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan nilai tukar ringgit juga membebani harga CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,14% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit terapresiasi, maka kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Analisis Teknikal

Bagaimana perkiraan harga CPO untuk hari ini, Kamis (6/11/2025)? Apakah akan turun lagi atau bisa bangkit berdiri?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terbenam di area bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 29.

RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau sudah di bawah 30 maka artinya sudah jenuh jual (oversold).

Sinyal oversold terkonfirmasi dengan indikator Stochastic RSI yang menyentuh 0. Paling kecil, sudah sangat jenuh jual.

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO berpeluang naik. Cermati pivot point di MYR 4.150/ton.

Dari situ, harga CPO kemungkinan bakal mengetes resisten MYR 4.200/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Resisten lanjutan ada di kisaran MYR 4.318-4.411/ton.

Andai harga CPO turun  lagi, maka target support terdekat adalah MYR 4.100/ton. Jika tertembus, maka ada risiko longsor ke rentang MYR 4.081-3.948/ton.

(aji)

No more pages