Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan tersebut memberikan beberapa alasan bagi saham untuk berhenti sejenak di tengah peringatan tentang valuasi dan semakin sempitnya partisipasi pasar yang sebelumnya telah mendorong kinerja luar biasa saham-saham raksasa teknologi.

Perdagangan terkait AI kini menjadi begitu penting bagi pasar bullish sehingga setiap pembaruan tentang pengeluaran dan kemajuan dalam pengembangan teknologi tersebut dapat dengan cepat memengaruhi arah para pelaku pasar.

“Semua ini tidak berarti gelembung AI akan pecah atau bahwa kita berada di ambang pembalikan besar di pasar saham,” kata Matt Maley dari Miller Tabak. “Namun, hal ini memang meningkatkan kemungkinan terjadinya koreksi jangka pendek.”

Meta menjual obligasi senilai US$30 miliar di tengah pesanan yang memecahkan rekor. Microsoft Corp. turun karena hasil yang mengecewakan. Alphabet Inc. naik setelah mencatat pendapatan yang melampaui perkiraan. Nvidia Corp. merosot setelah Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak membahas persetujuan penjualan chip Blackwell ke China dengan Xi Jinping.

Pada perdagangan setelah jam bursa, Apple Inc. melaporkan penjualan keseluruhan yang kuat, meskipun pendapatan di China tidak mencapai perkiraan. Unit komputasi awan Amazon.com Inc. mencatat tingkat pertumbuhan yang solid. Netflix Inc. menyetujui pemecahan saham dengan rasio 10 banding 1.

Indeks S&P 500 turun 1%. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik satu basis poin menjadi 4,09%. Dolar AS mencapai level tertinggi dalam tiga bulan. Bitcoin anjlok.

S&P 500 Takes a Breather After $17 Trillion Surge. (Sumber: Bloomberg)

Perusahaan-perusahaan teknologi terbesar tengah bertaruh pada masa depan AI yang didukung oleh pusat data raksasa yang dipenuhi server berdengung. Kini, ketika besarnya biaya dari upaya tersebut semakin terlihat jelas, hal itu mulai menguji ketenangan para pelaku pasar di Wall Street.

Tiga perusahaan acuan dari berbagai sektor dunia teknologi — Alphabet, Meta, dan Microsoft — bersama-sama mencatat belanja modal sekitar US$78 miliar pada kuartal terakhir. Angka itu naik 89% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Satu-satunya hal yang benar-benar diperhatikan investor dari laporan laba perusahaan teknologi besar adalah bukti mengenai perusahaan mana yang dapat bertahan paling lama dalam perlombaan AI,” kata David Trainer dari New Constructs. “Tak satu pun dari perusahaan ini bisa terus melakukan pengeluaran besar untuk AI selamanya, jadi mereka yang paling dulu dan paling banyak meraup keuntungan dari AI akan menjadi pemenang.”

Meskipun saham-saham sudah mencerminkan “lebih dari cukup kabar baik” berkat euforia AI, Trainer memperkirakan akan ada koreksi di depan mata.

“Kami tetap yakin bahwa saham-saham terkait AI akan terus mendorong kinerja pasar ekuitas lebih jauh dan percaya bahwa investor yang masih kurang berinvestasi di tema ini sebaiknya menambah eksposur melalui pendekatan yang terdiversifikasi,” ujar Ulrike Hoffmann-Burchardi dari UBS Global Wealth Management.

Meta Has Worst Plunge Since October 2022. (Sumber: Bloomberg)

Di bidang perdagangan, Trump dan Xi sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif, mencabut sebagian pembatasan ekspor, dan mengurangi hambatan perdagangan lainnya dalam sebuah pertemuan bersejarah pada hari Kamis, yang berpotensi menstabilkan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia setelah berbulan-bulan ketegangan.

Hasil pertemuan tersebut tampaknya akan menyelesaikan — setidaknya untuk sementara — berbulan-bulan ketegangan perdagangan di mana AS dan China saling mengancam dengan serangkaian tarif dan pembatasan ekspor terhadap produk masing-masing yang berpotensi mengganggu rantai pasok global dan merugikan ekonomi dunia. Namun, kesepakatan ini masih jauh dari perjanjian komprehensif yang membahas isu-isu inti dalam persaingan ekonomi antara AS dan China.

“Kesepakatan dagang AS-China yang sangat dinanti menunjukkan bahwa kedua pihak bersedia meredakan eskalasi baru-baru ini, tetapi belum siap mundur dari persaingan jangka panjang,” kata Paul Christopher dari Wells Fargo Investment Institute.

Ia menilai kesepakatan tersebut menurunkan tarif hanya sebatas cukup untuk membantu China tetap kompetitif dengan negara-negara Asia lainnya dalam perdagangan manufaktur. Sementara AS mendapatkan kelonggaran atas blokade China terhadap logam tanah jarang dan impor kedelai dari AS.

“Barangkali bagian terpenting dari kesepakatan ini adalah bahwa AS mundur dari pembatasan tambahan terhadap perusahaan teknologi China,” ujar Christopher. “Kesepakatan ini menekan perusahaan teknologi AS untuk tetap berada di depan para pesaing China, dan menekan pembuat kebijakan AS untuk terus mencari pemasok alternatif logam tanah jarang.”

Treasury 10-Year Yield Remains Above 4%. (Sumber: Bloomberg)

Pasar pada umumnya sudah memperkirakan adanya kesepakatan antara AS dan China, menurut Fawad Razaqzada dari Forex.com.

“Meski begitu, meredanya salah satu ketidakpastian geopolitik utama seharusnya menjadi pertanda positif bagi aset berisiko,” ujarnya.

Ia mencatat bahwa sentimen pasar sedikit mereda sejak saham mencapai rekor tertinggi berkat euforia AI, namun untuk saat ini potensi penurunan masih terbatas.

Sementara itu, para pelaku pasar terus mencerna peringatan tegas dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa investor perlu menahan ekspektasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga pada Desember — menyoroti meningkatnya tarik-menarik di antara para pembuat kebijakan AS yang memiliki pandangan berbeda mengenai lapangan kerja dan inflasi.

Komentar Powell muncul setelah para pejabat The Fed memberikan suara 10-2 untuk menurunkan kisaran target suku bunga federal sebesar seperempat poin persentase pada hari Rabu. Ini merupakan penurunan suku bunga kedua berturut-turut, tetapi untuk pertama kalinya dalam enam tahun, terdapat perbedaan pandangan ke dua arah — dengan satu pejabat menginginkan penurunan yang lebih besar dan satu lainnya memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap.

“Kenapa pernyataannya dianggap hawkish? Karena kelompok moderat mulai melawan,” kata Andrew Brenner dari NatAlliance Securities. “Jadi, jika The Fed tidak menurunkan suku bunga pada Desember, standar untuk lapangan kerja akan dinaikkan dan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan akan lebih sedikit.”

Dollar Hits Three-Month High. (Sumber: Bloomberg)

“Para investor kini harus menafsirkan petunjuk yang ada dan mendengarkan komentar para pejabat The Fed mendatang untuk menentukan apakah suku bunga akan diturunkan pada pertemuan The Fed berikutnya di bulan Desember,” kata Chris Fasciano dari Commonwealth Financial Network.

Dalam jangka pendek, ketidakjelasan ini dapat memicu jeda atau koreksi ringan di pasar, terutama setelah beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan luar biasa di tengah periode yang biasanya penuh volatilitas, menurut Todd Morgan dari Bel Air Investment Advisors.

“Tapi saya tidak memperkirakan penurunan yang signifikan,” ujar Morgan. “Setelah investor mencerna pesan The Fed dan ketidakpastian mereda, saya memperkirakan pasar akan kembali menguat menjelang akhir tahun dan di awal tahun depan.”

Sementara itu, Fasciano dari Commonwealth meyakini bahwa laba perusahaan masih menjadi faktor positif bagi investor dan akan tetap mendukung pasar.

Pihak optimistis (bulls) memiliki sejarah di pihak mereka, karena November menandai awal dari enam bulan terbaik bagi saham-saham AS. Namun, pertanyaannya adalah apakah kenaikan di akhir tahun itu sudah tercermin dalam harga pasar setelah indeks S&P 500 mencatat salah satu periode enam bulan terbaiknya sejak 1950-an.

“Dengan ketidakpastian mengenai arah kebijakan The Fed ke depan dan potensi penutupan pemerintahan yang masih berlangsung, volatilitas tetap mungkin terjadi,” ujarnya. “Namun, banyak perusahaan di berbagai sektor ekonomi masih melaporkan laba yang solid.”

Beberapa pergerakan utama di pasar:

Saham

  • Indeks S&P 500 turun 1% pada pukul 16.00 waktu New York
  • Nasdaq 100 turun 1,5%
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,2%
  • MSCI World Index turun 1%
  • Bloomberg Magnificent 7 Total Return Index turun 2,7%
  • Russell 2000 Index turun 0,8%

Mata Uang

  • Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,4%
  • Euro turun 0,3% menjadi US$1,1565
  • Poundsterling Inggris turun 0,4% menjadi US$1,3147
  • Yen Jepang turun 0,9% menjadi 154,06 per dolar AS

Kripto

  • Bitcoin turun 4,4% menjadi US$106.600,48
  • Ether turun 6,4% menjadi US$3.697,78

Obligasi

  • Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik satu basis poin menjadi 4,09%
  • Imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 tahun naik dua basis poin menjadi 2,64%
  • Imbal hasil obligasi Inggris tenor 10 tahun naik tiga basis poin menjadi 4,42%
  • Imbal hasil Treasury AS tenor 2 tahun nyaris tidak berubah di 3,60%
  • Imbal hasil Treasury AS tenor 30 tahun naik dua basis poin menjadi 4,64%

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,4% menjadi US$60,25 per barel
  • Emas spot naik 2,4% menjadi US$4.025,38 per ons

(bbn)

No more pages