Logo Bloomberg Technoz

Dari sisi pendapatan, CDIA membukukan pendapatan bersih sebesar US$104,8 juta pada 9M2025, naik 42% dibandingkan US$73,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Segmen logistik menjadi kontributor utama dengan lonjakan pendapatan hingga 14 kali lipat, dari US$1,8 juta menjadi US$24,6 juta. Sementara itu, segmen energi mencatat pendapatan US$76 juta, tumbuh 11% year-on-year, dan segmen pelabuhan serta penyimpanan naik 18,5% menjadi US$4,2 juta.

Margin Laba

Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih meningkat signifikan menjadi 79,7% dari 30,6% pada 9M2024, sedangkan margin EBITDA naik dari 27,6% menjadi 73,3%. Laba kotor perusahaan juga tumbuh lebih dari tiga kali lipat menjadi US$24 juta.

Secara neraca, total aset CDIA mencapai US$1,6 miliar atau meningkat 48,1 persen dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar US$1,08 miliar.

Ekuitas naik 52,9% menjadi US$1,15 miliar, sementara total liabilitas tercatat US$449,6 juta. Posisi kas dan setara kas ditambah surat berharga meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$705,4 juta dari US$315,6 juta pada akhir 2024.

Kondisi likuiditas yang kuat turut didukung oleh fasilitas pinjaman baru dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk senilai Rp2 triliun serta fasilitas eksisting dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Selain itu, tambahan penyertaan modal dari Chandra Asri Group dan Electricity Generating Public Company Limited (EGCO Group) senilai total US$185 juta, serta dana hasil IPO sebesar Rp2,4 triliun, semakin memperkuat struktur permodalan perusahaan.

CDIA terus melakukan ekspansi strategis di berbagai lini bisnis. Perusahaan telah menyelesaikan akuisisi PT Barito Investa Prima (kini PT Chandra Investa Prima) senilai Rp90 miliar untuk memperkuat segmen logistik darat, serta menambah 20 truk baru guna memperluas jangkauan distribusi di Jawa, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bali.

Selain itu, CDIA memperluas platform logistik maritim dengan pembangunan dua kapal pengangkut gas etilena dan akuisisi hampir 100% saham PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM) senilai Rp2,7 triliun. 

Perusahaan juga memperkuat portofolio energi terbarukan dengan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga surya sebesar 4,7 MWp di Cilegon, Banten, sehingga total kapasitas mencapai 11 MWp pada November 2025.

(dhf)

No more pages