Logo Bloomberg Technoz

Meski sebelumnya beredar spekulasi bahwa Trump akan memberikan konsesi tambahan—termasuk membuka akses China terhadap cip canggih Nvidia seri Blackwell atau mengubah kebijakan AS terhadap Taiwan—Trump menegaskan bahwa isu-isu tersebut tidak dibahas. Namun, ia menyebut telah berdiskusi dengan Xi soal akses terhadap beberapa produk lain Nvidia dan berencana berbicara langsung dengan CEO Nvidia, Jensen Huang.

Pemangkasan tarif fentanyl dari 20% menjadi 10% dianggap sebagai kemenangan penting bagi Beijing, karena akan membuat ekspor China lebih kompetitif dibandingkan rival yang menikmati tarif lebih rendah. Trump juga memastikan tidak akan melanjutkan rencana kenaikan tarif hingga 100% yang sempat ia ancam akan diberlakukan bulan depan jika kesepakatan gagal tercapai.

Trump mengatakan dirinya berencana mengunjungi China pada April mendatang, sementara Xi akan melakukan kunjungan balasan ke AS pada tahun depan.

“Kami telah membuat serangkaian keputusan yang luar biasa, saya kira,” ujar Trump.

Ia juga menyampaikan optimisme bahwa China akan meningkatkan investasi di AS serta mempertimbangkan perpanjangan penundaan kebijakan ekspor tanah jarang mereka.

“Ini adalah kesepakatan satu tahun yang, saya pikir, akan sangat mudah diperpanjang,” kata Trump. Namun belum jelas apakah masa gencatan dagang selama 90 hari terkait tarif timbal balik—yang akan berakhir pada 10 November—juga akan diperpanjang selama setahun.

Selama ini, pembatasan ekspor tanah jarang telah menjadi salah satu alat negosiasi utama Beijing dalam perang dagang, dengan ancaman membatasi pasokan mineral penting bagi industri teknologi tinggi seperti ponsel pintar, mesin jet, dan produk elektronik lainnya.

Trump juga mengatakan bahwa Xi akan mengambil langkah konkret untuk mengurangi aliran bahan kimia prekursor yang digunakan dalam pembuatan fentanyl.

“Saya yakin dia akan bekerja sangat keras untuk menghentikan kematian yang terjadi akibat ini,” kata Trump.

Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, yang berbicara bersama Trump, menambahkan bahwa AS akan “menunda” kebijakan berdasarkan Pasal 301 terkait pelabuhan dan pengiriman barang. Sebelumnya, AS telah mengenakan biaya layanan pelabuhan bagi kapal milik China, yang kemudian dibalas dengan tindakan serupa oleh Beijing.

“Jadi itu bukan lagi masalah,” ujar Trump.

Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai potensi investasi China di AS, namun menyebut bahwa detail lengkap kesepakatan akan diumumkan kemudian. Mengenai pembelian kedelai, yang merupakan kemenangan politik bagi basis pendukungnya di wilayah pertanian, Trump hanya mengatakan, “Jumlah kedelai dan produk pertanian lain yang akan dibeli sangat besar.”

Presiden AS itu juga belum menjelaskan status elemen lain dari kesepakatan tersebut, termasuk persetujuan atas penjualan operasi TikTok milik ByteDance di AS. Ia juga tidak menyebut apakah telah membahas desakan China agar Washington mencabut aturan yang memberlakukan pembatasan terhadap anak perusahaan yang 50% sahamnya dimiliki perusahaan yang masuk daftar hitam.

Trump menyebut, kedua pemimpin juga sepakat untuk bekerja sama terkait isu Ukraina, meski Beijing belum menyetujui seruan Trump agar negara-negara berhenti membeli minyak dari Rusia yang digunakan untuk membiayai perang.

“Kami tidak benar-benar membahas soal minyak,” kata Trump. “Kami membahas bagaimana kami bisa bekerja sama untuk mengakhiri perang itu.”

Sebelum pertemuan di pangkalan udara Busan, Korea Selatan, di sela-sela KTT APEC, kedua pemimpin telah menunjukkan optimisme untuk memperbaiki hubungan ekonomi mereka.

“Kita tidak selalu melihat sesuatu dengan cara yang sama, dan itu hal yang normal bagi dua ekonomi terbesar dunia untuk sesekali mengalami gesekan,” kata Xi. “Di tengah tantangan dan gelombang besar, kita harus tetap berada di jalur yang benar dan memastikan kapal besar hubungan China-AS terus berlayar dengan stabil.”

Kesepakatan ini tampaknya akan mengakhiri—setidaknya untuk sementara—bulan-bulan ketegangan dagang di mana kedua negara saling mengancam dengan tarif dan pembatasan ekspor baru. Namun demikian, hasilnya masih jauh dari kesepakatan komprehensif yang mampu menjawab persoalan mendasar dalam rivalitas ekonomi AS-China.

Delegasi AS dalam pertemuan tersebut mencakup Perwakilan Dagang Jamieson Greer, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, Kepala Staf Gedung Putih Susie Wiles, dan Duta Besar AS untuk China David Perdue.

Sementara dari pihak China hadir Wakil Perdana Menteri He Lifeng, Kepala Staf Xi Jinping Cai Qi, Menteri Luar Negeri Wang Yi, Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Zheng Shanjie, Menteri Perdagangan Wang Wentao, serta Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu.

(bbn)

No more pages