Logo Bloomberg Technoz

AS akan Berlakukan Sanksi Minyak Baru ke Rusia untuk Tekan Putin

News
29 October 2025 10:40

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat Konpers usai KTT di Alaska, Jumat (15/8/2025). (Bloomberg)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat Konpers usai KTT di Alaska, Jumat (15/8/2025). (Bloomberg)

Magdalena Del Valle dan David Gura - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menegakkan sanksi baru yang lebih keras terhadap sektor minyak Rusia untuk menekan Vladimir Putin agar mau bernegosiasi mengakhiri perang Rusia-Ukraina, menurut Duta Besar AS untuk NATO.

“Kami telah memberlakukan sanksi tersebut, dan kami berencana untuk menegakkannya,” kata Matthew Whitaker, perwakilan tetap AS di NATO, dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Selasa (28/10).


Pekan lalu, Departemen Keuangan AS memasukkan perusahaan minyak milik negara Rusia, Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, ke dalam daftar hitam. Keduanya merupakan produsen minyak terbesar di Rusia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya baru Washington untuk memutus sumber pendanaan perang Moskow melalui pendapatan energi. Ini juga menjadi paket sanksi besar pertama terhadap Rusia sejak Trump menjabat.

“Langkah ini mungkin menjadi kunci untuk membuat Presiden Putin bersedia duduk di meja perundingan dan mengakhiri perang, atau setidaknya mencapai gencatan senjata sebagai langkah awal menuju penyelesaian akhir,” ujar Whitaker.