Logo Bloomberg Technoz

Pengumuman tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kesepakatan perdagangan yang dicapai awal tahun ini, di mana Donald Trump menurunkan dan membatasi tarif barang-barang Jepang dengan imbalan komitmen Jepang untuk mendanai proyek-proyek AS senilai US$550 miliar.

Salah satu dokumen menyebutkan bahwa Trump dan Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, “menegaskan komitmen kuat mereka untuk melaksanakan KESPAKATAN BESAR ini” — sebagai sinyal bahwa perjanjian tersebut tetap berjalan di bawah pemerintahan baru dan masih terus difinalisasi.

Trump sebelumnya menggambarkan dana US$550 miliar itu sebagai modal yang dapat “diinvestasikan sesuka kami”, dengan 90% keuntungan akan diserahkan kepada AS. Sementara itu, Jepang menjelaskan dana tersebut sebagai kombinasi antara investasi, pinjaman, dan jaminan kredit untuk mendukung proyek-proyek perusahaan Jepang di AS.

“Jepang akan terus berupaya melaksanakan perjanjian dengan AS secara tulus dan cepat,” ujar Menteri Perdagangan baru Jepang, Ryosei Akazawa. “Melalui langkah ini, kami ingin memajukan kepentingan bersama Jepang dan AS, memperluas kerja sama untuk memperkuat keamanan ekonomi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang.”

Sebelumnya pada hari yang sama, Trump menyampaikan apresiasinya kepada Jepang atas komitmen investasi besar di AS. “Saya ingin berterima kasih kepada Jepang karena mereka membuat investasi besar di Amerika Serikat,” ujarnya di atas kapal induk USS George Washington di Yokosuka, selatan Tokyo. “Mereka adalah investor besar di negara kami dan kami menyukainya,” lanjutnya, sambil menambahkan bahwa Takaichi memberitahunya bahwa Toyota Motor Corp akan membangun pabrik di berbagai wilayah AS senilai lebih dari US$10 miliar.

‘Tahap Peluncuran’

Toyota tidak disebutkan dalam lembar informasi Kementerian Perdagangan Jepang, sehingga belum jelas proyek apa yang dimaksud atau apakah akan menggunakan dana dari program investasi bersama tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Lutnick mengatakan komitmen yang diajukan — dengan total hampir US$490 miliar — masih berada pada “tahap peluncuran”, dengan pekerjaan awal dilakukan sebelum diajukan untuk pendanaan resmi dari program US$550 miliar itu.

“Mereka akan melakukan pekerjaan detail, kemudian melalui proses bersama komite konsultasi Jepang, komite investasi, dan presiden akan memberikan lampu hijau, lalu pekerjaan fisik dimulai,” jelasnya. “Saya perkirakan itu akan memakan waktu beberapa bulan, tidak lebih dari itu.”

Proyek energi mendominasi daftar rencana investasi, baik dari sisi nilai maupun skala bisnis. Westinghouse, misalnya, berencana membangun reaktor nuklir AP1000 dan reaktor modular kecil senilai hingga US$100 miliar, melibatkan pemasok dan operator Jepang seperti Mitsubishi Heavy Industries. Proyek reaktor modular kecil lainnya yang berpotensi melibatkan GE Vernova dan Hitachi juga diperkirakan bernilai hingga US$100 miliar.

“Ini adalah perusahaan-perusahaan besar, banyak di antaranya merupakan nama yang sudah dikenal luas — perusahaan yang akan membangun infrastruktur dan memperkuat keamanan ekonomi nasional Amerika Serikat,” ujar Lutnick. “Kami juga terbuka terhadap proyek lain.”

“Kami menantikan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang ingin berkontribusi dalam posisi strategis serupa. Kami akan mengkaji proyek-proyek di bidang perkapalan, pipa, mineral penting, dan berbagai sektor lainnya,” tambahnya.

AS akan memiliki keputusan akhir mengenai proyek-proyek yang akan didanai, meski Jepang juga diperkirakan akan turut memberikan masukan. Trump tetap memiliki opsi untuk memberlakukan kembali tarif tinggi jika Jepang gagal mendanai proyek-proyek pilihannya.

“Perusahaan-perusahaan ini sudah dibahas dan ditelaah bersama pihak Jepang,” kata Lutnick. “Ini tidak di luar pengawasan mereka. Ini hanya bagian dari proses.”

Dana tersebut bertujuan memperkuat kepentingan ekonomi dan keamanan nasional melalui investasi di sektor semikonduktor, farmasi, logam, mineral penting, perkapalan, energi, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum, sebagaimana tertuang dalam nota kesepahaman antara kedua negara.

Dana investasi ini menjadi elemen kunci dalam kesepakatan perdagangan Juli lalu yang menurunkan tarif impor mobil Jepang di AS dari 27,5% menjadi 15%. Tarif untuk banyak produk lainnya juga ditetapkan pada tingkat yang sama.

(bbn)

No more pages