Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit konsolidasi sampai akhir September 2025 sebesar Rp1.764,32 triliun atau tumbuh 11% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat 7,7% (yoy), menurut data Bank Indonesia.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menjelaskan pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh seluruh segmen bisnis yang ditunjang oleh ekosistem bisnis di wilayah. Menurut dia, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat sektor padat karya dan ekonomi kerakyatan

"Kami melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan," ujar Novita dalam Konferensi Pers Laporan Keuangan Triwulan III 2025, Senin (27/10/2025).

Dia menambahkan, kredit yang disalurkan di sektor-sektor tersebut terbukti memberikan dampak berlapir atau multiplier effect terhadap lapangan kerja dan daya beli masyarakat. Maka itu, Bank Mandiri akan terus menjadi mitra bagi pelaku usaha untuk memperluas kapasitas dan daya saing melalui pembiayaan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan kredit diikuti dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross bank only tercatat 1,03%, dengan rasio pencadangan atau coverage ratio di level 271%.