Logo Bloomberg Technoz

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde pada awal tahun ini memperingatkan bahwa AI dapat menyebabkan ketidaksetaraan yang lebih luas dan mengancam model sosial Eropa. 

Di negara China, penasihat kebijakan telah berargumen untuk mencari keseimbangan antara pengembangan teknologi dan pencegahan pemutusan hubungan kerja massal.

Pada bagian lain, Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan bulan ini bahwa kemunculan AI tidak akan menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja di Inggris, menyebutnya sebagai “kandidat paling mungkin untuk siklus inovasi besar berikutnya.”

Namun, bahkan beberapa pendukung AI yang paling vokal pun mulai menyadari risikonya. 

Sam Altman dari OpenAI Inc., yang pernah mengatakan teknologi ini dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan global, menulis di blog pribadinya pada Februari bahwa “perubahan jangka panjang pada masyarakat dan ekonomi kita akan sangat besar.”

“Sepertinya keseimbangan kekuatan antara modal dan tenaga kerja bisa dengan mudah terganggu, dan ini mungkin memerlukan intervensi dini,” kata dia.

Guna mengatasi ancaman ketidaksetaraan yang kian parah, Weber mendesak pemerintah untuk merancang kebijakan yang memungkinkan pekerja untuk mengikuti pelatihan ulang, menyesuaikan ekonomi mereka dengan transformasi tersebut daripada hanya mengenakan pajak pada industri.

“Jika kita salah dalam hal ini, saya pikir kita akan membuat lebih banyak orang kehilangan pekerjaan daripada yang terjadi dengan teknologi umum sebelumnya yang pernah diciptakan,” tutur dia.

Weber juga mengatakan bahwa ia lebih khawatir tentang pekerja berusia lanjut yang mungkin akan kesulitan beradaptasi dengan ekonomi yang diubah oleh kecerdasan buatan (AI) dibandingkan dengan generasi muda.

“Dampaknya akan sangat besar,” katanya. “Tapi bagi mereka yang bisa menunggangi gelombang besar dan berselancar di gelombang AI, ini akan menjadi petualangan yang fantastis.”

Berbicara di panel yang sama dengan Weber, Huang Yiping — penasihat Bank Sentral China — juga menyerukan distribusi manfaat ekonomi yang lebih merata dari adopsi AI. Hal ini melibatkan membantu pekerja yang kehilangan pekerjaan untuk memperoleh keterampilan baru dan berkembang di ekonomi baru, pungkas dia.

(bbn)

No more pages