Tukar pendapat berlanjut antara Menteri Keuangan Scott Bessent dan pejabat-pejabat China di gedung pencakar langit Merdeka 118, setelah Greer berangkat ke pusat konvensi terdekat, di mana Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara.
Delegasi China belum mengeluarkan pernyataan publik. Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin delegasi China dan didampingi oleh Perwakilan Dagang Li Chenggang dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min.
Trump mendarat di Malaysia pada Minggu untuk memulai kunjungan pertamanya ke kawasan ini selama masa jabatan keduanya. Dia disambut oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di landasan pesawat dan dijadwalkan menyaksikan penandatanganan deklarasi perdamaian antara Thailand dan Kamboja.
Presiden AS dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral di Malaysia, kemudian di Jepang dan Korea Selatan, di mana ia juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Trump berharap pembicaraan dengan Xi akan menghasilkan "kesepakatan yang komprehensif," katanya kepada wartawan di atas pesawat Air Force One.
Pertemuan tersebut akan menjadi tatap muka pertama para pemimpin kedua negara dengan ekonomi terbesar sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari. Keduanya telah berbicara setidaknya tiga kali tahun ini.
Trump menilai pembicaraan langsung merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah, termasuk tarif, kontrol ekspor, pembelian produk pertanian, perdagangan fentanil, dan titik-titik api geopolitik seperti Taiwan dan perang di Ukraina.
"Kami akan membahas banyak hal. Saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan yang sangat komprehensif," tuturnya.
Di antara agenda potensial ialah kebijakan AS terhadap Taiwan. Xi mendesak Washington untuk secara resmi menyatakan mereka "menentang" kemerdekaan negara demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut— konsesi yang akan menjadi kemenangan diplomatik besar bagi Beijing. Posisi AS yang telah lama adalah mereka tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Trump tidak akan mengabaikan dukungan AS yang telah lama ada untuk Taiwan dalam negosiasi tersebut.
(bbn)
































