Logo Bloomberg Technoz

Mentan Ungkap Sosok Penyebab Harga Beras Masih Mahal

Redaksi
23 October 2025 09:30

Calon pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Rabu (14/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Calon pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Rabu (14/8/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) yang juga merangkap sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman punya jawaban tersendiri mengenai penyebab harga beras mahal. 

Mentan menyebut fluktuasi harga beras bukan akibat kebijakan pemerintah yang menugaskan Bulog untuk menyerap produksi beras dalam negeri sebesar 3 juta ton. Akselerasi penyerapan Bulog, kata dia, merupakan keberpihakan pada petani Indonesia.

"Perintah Bapak Presiden Prabowo itu gabah Rp 6.500 per kilogram. Tapi tidak semuanya. Kenapa? Kemampuan Bulog hanya sekitar 8%. Makanya, ada ahli mengatakan, itu karena Bulog menyerap banyak. Padahal yang diserap cuma 8 persen. 92% adalah swasta," ujar Amran, Rabu (23/10/2025).


Realisasi penyerapan setara beras dari produksi dalam negeri yang telah dilaksanakan Bulog telah mencapai 3,002 juta ton per 20 Oktober. Capaian ini jika dibandingkan proyeksi produksi beras setahun seperti yang ada di Proyeksi Neraca Pangan Nasional berkisar sekitar 8,74 persen dari total produksi beras setahun 34,34 juta ton.

Penyebab Harga Beras Mahal

Ia pun mengungkapkan penyebab harga masih berada melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Ada permainan pihak-pihak di tengah rantai pasok yang menyebabkan fluktuasi.