Bloomberg Technoz telah meminta konfirmasi manajemen terkait isu tersebut. Manajemen mengatakan, pihaknya tengah memastikan informasi tersebut secara internal. PYFA akan memberikan konfirmasi apabila sudah terdapat data atau informasi resmi yang dapat kami sampaikan.
Sedikit menilik ke belakang, PYFA rupanya tengah memasang posisi ekspansi secara anorganik.
Pada Juni 2024, perusahaan mengakuisisi 100% saham Probiotec Limited, perusahaan farmasi asal Australia, dengan nilai transaksi US$252 juta atau setara sekitar Rp2,7 triliun.
Di sebuah kesempatan, Direktur Utama PYFA Lee Yan Gwan mengatakan, akuisisi Probiotec bukan yang terakhir. Perusahaan masih memiliki rencana merger dan akuisisi setidaknya atas tujuh perusahaan.
PYFA akan mengutamakan kas internal sebagai modal ekspansi anorganik. Prioritas modal berikutnya adalah pinjaman perbankan dan jika perlu meminta persetujuan pemegang saham untuk menggelar rights issue.
***Disclaimer: Artikel ini hanya merupakan informasi, bukan merupakan rekomendasi atau ajakan untuk membeli saham tertentu. Keputusan investasi tetap ada di tangan pembaca. Bloomberg Technoz tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin muncul dari keputusan investasi yang diambil.***
(dhf)






























