Kedelai Mahal, Mentan Sebut RI Terlalu Tunduk Ke Pasar Bebas
Lisa Listiani
21 October 2025 16:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menanggapi keluhan pengusaha tempe dan tahu yang menyebut bahwa Indonesia terlalu bergantung pada komoditas kedelai impor. Ia mengatakan bahwa salah satu kesalahan pemerintah adanya pasar bebas yang sangat kapitalis.
"Minta maaf, kesalahan kita dulu adalah terlalu tunduk pada pasar bebas. Kapitalis, sedangkan sekarang ini adalah ekonomi Pancasila arahan Bapak Presiden [Prabowo Subianto]," kata Amran dalam acara Refleksi Satu Tahun Kemenko Pangan, Selasa (21/10/2025).
Sebelumnya, Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) mengeluhkan ketergantungan Indonesia terhadap produk kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut asosiasi tersebut, pemerintah sepertinya tak punya upaya untuk melakukan swasembada kedelai.
Saat ini harga kedelai global masih relatif stabil, berkisar di harga US$10,50 hingga US$10,60 per bushel. Berdasarkan laporan USDA terakhir Mei 2025, stok akhir kedelai dunia pada Marketing Year (MY) 2025/2026 diproyeksikan sebesar 124,33 juta ton atau naik sedikit 0,94% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan, saat ini, dengan adanya oversupply kedelai dari Amerika Serikat yang tak terserap karena adanya perang dagang antara negara adidaya tersebut dengan China serta masa panen yang semakin mendekat, harga kedelai bisa turun lebih dalam lagi.





























