Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan yang sama, dia memaparkan pemerintah melanjutkan berbagai insentif pajak seperti PPN ditanggung pemerintah (DTP) untuk rumah tapak, kendaraan listrik, tiket pesawat, serta sektor padat karya. PPh Final UMKM 0,5% untuk omzet Rp500 juta-Rp4,8 miliar diperpanjang hingga 2029.

Di sisi pengawasan, Ditjen Pajak memperkuat kolaborasi Satgas Multidoor bersama BPKP, PPATK, Kejaksaan Agung, Polri, KPK, dan OJK untuk menertibkan kawasan hutan sawit dan tambang.

Dia juga menegaskan komitmen penindakan terhadap pelanggaran internal mereka. “Fraud sedikit pun akan saya tindak, bahkan akan saya pecat,” tegas Bimo, Senin (20/10/2025).

Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak hingga September 2025 mencapai Rp1.619,2 triliun secara bruto. Secara neto, penerimaan pajak pada September tercatat sebesar Rp159,8 triliun, atau tumbuh 1% dibanding periode sama tahun lalu.

Secara kumulatif, penerimaan pajak Januari–September 2025 mengalami kontraksi 4,4% dibanding periode sama 2024. Capaian tersebut setara 62,4% dari target dalam Outlook 2025 sebesar Rp2.076 triliun. Dari sisi pertumbuhan bruto, penerimaan tercatat naik 2% dibanding tahun sebelumnya.

Penerimaan PPh 21 tumbuh 1,7% secara tahunan dan berkontribusi 11% terhadap total penerimaan. Pertumbuhan mulai terlihat sejak Juni 2025.

Penerimaan PPN Dalam Negeri berkontribusi 30,6%, setelah berbalik tumbuh 2% pada April-September 2025, usai mengalami kontraksi 9,3% pada kuartal I. Pertumbuhan terutama berasal dari sektor migas, ketenagalistrikan, perdagangan besar, dan pertambangan logam.

Sementara itu, PPh Badan tumbuh 7,8% bruto yoy, dengan kontribusi 19,2%. Peningkatan ditopang sektor kelapa sawit, ketenagalistrikan (hasil audit), tembaga, serta jasa penunjang angkutan.

Penerimaan PPN Impor naik 15,5% yoy dengan kontribusi 15,5% terhadap total penerimaan. Pertumbuhan didukung impor bahan baku dan penolong sebesar USD124,71 miliar, barang modal USD35,86 miliar, serta barang konsumsi yang turun 2,06%.

Sektor industri pengolahan menyumbang penerimaan Rp452,3 triliun atau tumbuh 1,9% bruto, didorong industri CPO, logam dasar non-besi, otomotif, kimia, dan farmasi.

Sektor keuangan tumbuh 5,1%, sejalan dengan kenaikan dana pihak ketiga sebesar 8,5% per Agustus 2025. Sektor pertambangan meningkat 2,3% bruto yoy, terdiri dari migas 1,3% dan nonmigas 2,9%. Sementara perdagangan besar mencatat kontraksi 1,6% yoy.

(lav)

No more pages