Sebuah pernyataan bersama tentang perdagangan Uni Eropa-AS menjanjikan kesepakatan energi senilai US$750 miliar antara keduanya selama tiga tahun ke depan.
"Kami bekerja sama erat dengan Pemerintah Amerika di bidang energi," ujar Dan Jorgensen, komisaris energi Uni Eropa, pekan lalu. "Kami sedang dalam proses diversifikasi impor gas kami."
Larangan Uni Eropa membutuhkan dukungan mayoritas negara anggota yang memenuhi syarat, sehingga tetap akan lolos meskipun kritikus seperti Hungaria dan Slovakia menentang rencana tersebut.
Negosiasi dengan Parlemen Eropa, yang menyerukan penarikan lebih cepat dari gas Rusia dan penghentian impor minyak mulai awal tahun depan, masih perlu dilakukan. Tujuannya adalah mencapai kesepakatan akhir sebelum akhir tahun.
Uni Eropa sedang menjalankan strategi dua arah untuk mengakhiri ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia setelah Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 2022.
Bersamaan dengan larangan tersebut, yang dikenal sebagai RepowerEU, Komisi Eropa telah mengusulkan pelarangan LNG Rusia pada akhir tahun. Para pemimpin kemungkinan akan membahas hal tersebut dalam pertemuan di Brussel akhir pekan ini.
Uni Eropa menerima sekitar 15% pasokan LNG-nya dari Moskwa, menjadikan Rusia pemasok bahan bakar terbesar kedua ke Eropa setelah AS, dengan tagihan bulanan untuk impor tersebut berkisar antara €500 juta (US$584 juta) dan €700 juta.
Persoalan yang masih harus diselesaikan oleh para menteri terkait dengan larangan gas pada Senin sebagian besar bersifat teknis, termasuk bagaimana impor mendapatkan pra-otorisasi untuk memasuki blok tersebut. Para menteri juga akan membahas situasi energi di Ukraina dan rencana elektrifikasi Uni Eropa.
(bbn)
































