Logo Bloomberg Technoz

Ia menambahkan, anak yang sering dibandingkan dengan orang lain cenderung kehilangan fokus pada potensinya sendiri dan berisiko mengalami luka batin.

Penny menilai, banyak orang tua yang tanpa sadar menanamkan luka batin melalui ucapan atau sikap keras dalam pengasuhan. 

“Banyak yang curhat, ‘Saya punya luka batin, makanya saya masih berproses jadi orang tua.’ Itu wajar, karena memang kita pun perlu berproses untuk bisa menjadi orang tua yang sehat jiwa,” katanya.

Ia juga memberikan sejumlah tips praktis bagi orang tua dalam mendeteksi kekuatan anak. Salah satunya adalah mengamati momen keberhasilan yang berulang, seperti anak yang cepat membaca, piawai berhitung, atau menunjukkan keseimbangan tubuh yang baik saat bersepeda. Menurut Penny, tanda-tanda itu bisa menjadi petunjuk bakat alami anak.

Selain mengenali potensi anak, orang tua juga harus membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga. 

“Komunikasi positif membuat hambatan yang dimiliki setiap anggota keluarga bisa diketahui dan diselesaikan bersama,” ujarnya. 

Ia menegaskan, komunikasi sehat bukan hanya antar pasangan, tetapi juga antara orang tua dan anak.

Penny juga menekankan pentingnya pembagian peran orang tua. Menurutnya, pengasuhan bukan semata tanggung jawab ibu. 

“Mengasuh itu pekerjaan kelompok seumur hidup. Ayah juga harus terlibat agar anak mendapat contoh keseimbangan emosi dan tanggung jawab,” katanya.

Terakhir, ia menekankan perlunya disiplin positif dalam keluarga, yaitu aturan yang dibangun atas kesadaran, bukan paksaan. 

“Anak perlu tahu alasan di balik setiap aturan. Dengan begitu, mereka belajar tanggung jawab dan empati,” ujar Penny. 

Ia berharap, dengan komunikasi yang baik, pengelolaan emosi, dan peran orang tua yang seimbang, keluarga Indonesia bisa tumbuh menjadi keluarga yang sehat jiwa.

(dec/spt)

No more pages