Sebelumnya Maman Abdurrahman menyebut bahwa untuk membuat UMKM dapat bertahan di tengah gempuran barang impor China, Ia menyarankan untuk membuat produk tiruan atau KW. Menurutnya, hal itu dapat menjadi upaya penyelamatan UMKM.
"Nah, terus apa yang kita lakukan? Kita juga kan harus menyelamatkan. Ya saya memberikan saran [buat produk KW], loh kenapa tidak kita twist mindset kita. Jangan lagi kita seperti orang yang dapat gempuran lalu kita terima begitu saja. Lalu kita pasrah," tegasnya, Kamis (16/10/2025).
"Jadi bukannya saya mendukung harus bikin produk palsu ataupun produk ilegal. Tetap kita legalisasi. Sesuai dengan aturan dan mekanisme. Ini hanya masalah kreativitas menghadapi situasi tantangan sekarang.”
Selain itu, Maman mengungkap pihaknya telah meminta bertemu dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk membahas mengenai banjirnya produk China di pasar domestik.
Meski begitu, ia belum merinci mengenai waktu pertemuan bersama Mendag untuk membahas dampak impor produk China ini. Kata dia, dalam pembahasan nanti tak hanya membahas mengenai satu atau dua produk saja.
"Pembahasan kita nanti dengan Kementerian Perdagangan tidak hanya produk tas, tapi ada beberapa produk-produk lainnya yang kita lihat cukup memiliki impact [dampak]. Nah, salah satunya itu pengrajin alis mata. Itu juga kena dampak dari barang impor ini," jelasnya.
(ell)































