Logo Bloomberg Technoz

Shell Incar Hulu Migas RI, Pakar Waswas Masalah Iklim Investasi

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 October 2025 10:02

Operator rig minyak Precision Drilling memasang pemandu bit di lantai rig minyak Royal Dutch Shell Plc./Bloomberg-Matthew Busch
Operator rig minyak Precision Drilling memasang pemandu bit di lantai rig minyak Royal Dutch Shell Plc./Bloomberg-Matthew Busch

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar industri minyak dan gas bumi (migas) memandang Shell Plc berisiko batal kembali berinvestasi di hulu migas Indonesia gegara iklim investasi Indonesia di sektor tersebut mengalami penurunan.

Selain itu, hingga kini belum terdapat perjanjian resmi yang dilakukan Shell dan Indonesia, sehingga potensi batalnya rencana investasi tersebut masih terbuka lebar.

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menilai iklim investasi di sektor hulu migas Indonesia menurun seiring dengan berjalannya waktu. Salah satunya didorong oleh ketidakpastian regulasi yang diatur pemerintah.


Moshe mencontohkan hingga kini pemerintah tidak kunjung selesai melakukan pembahasan revisi Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), padahal beleid tersebut akan menjadi landasan operasional perusahaan migas di Indonesia.

Operator anjungan minyak Pengeboran Presisi memasang pemandu bit di lantai anjungan minyak Royal Dutch Shell Plc/Bloomberg-Matthew Busch

“Salah satu contohnya adalah UU Migas. Sampai sekarang masih aja 'diputar-putar', padahal investor sudah tidak peduli lagi mau isinya seperti apa, yang penting ada kepastian,” kata Moshe ketika dihubungi, Rabu (15/10/2025).