Logo Bloomberg Technoz

“Peralihan pembeli ke mobil bekas ini merupakan efek subtitusi yang diakibatkan oleh penurunan daya beli,” tambah Agus.

Tak cuma ke mobil bekas, menurut Agus banyak masyarakat kini lebih tertarik untuk membeli electric vehicle alias EV yang memiliki harga serupa dengan mobil-mobil LCGC. Apalagi dengan insentif yang dimiliki oleh EV.

“Karena efek ganjil genap, orang dengan daya beli marjinal, masak harus beli dua mobil. Apa yang bisa[jadi pilihan?] beli dua [mobil] atau dia ambil EV” katanya menambahkan.

Segendang sepenarian, pengamat otomotif Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu menyebut bahwa segmen LCGC diciptakan untuk menjadi mobil pertama bagi keluarga muda atau individu yang baru pertama kali memiliki mobil yang sensitif terhadap kondisi ekonomi.

“Nah, disaat ini kondisi makroekonomi yang belum bagus, bunga cicilan mobil yang tinggi, termasuk inflasi dan ketidakpastian pendapatan, secara langsung menggerus kemampuan menabung dan daya beli masyarakat kelas menengah yang membuat basis utama pasar LCGC menahan diri.” kata Yannes kepada Bloomberg Technoz, Jumat (10/10/2025)

Yannes bilang, kelompok tersebut menunda pembelian mobil baru dan mungkin beralih ke pasar mobil bekas yang lebih terjangkau sebagai alternatif.

“Hal ini ditambah dengan disrupsi yang dibuat oleh LCSUV (low cost SUV) yang jadi ancaman paling langsung dan khususnya LCEV (low cost electric vehicle) yang harganya semakin setara dengan LCGC” tambah Yannes.

Apalagi, Yannes mengatakan bahwa secara desain LCSUV berdesain lebih gagah dengan groung clearance lebih tinggi serta menawarkan teknologi dan kenyamanan yang setingkat di atas LCGC

“Selain itu, pada saat yang bersamaan saat ini pun sedang terjadi pergeseran pasar (market shift) fundamental segmentasi umur buyers dari gen awal baby boomers yang mulai decline daya belinya ke gen Millenial dan gen Z awal” katanya lagi.

Menurut Yannes, generasi milenial dan GenZ awal ini memiliki cara pandang yang lebih maju dengan tak terlalu mempedulkikan loyalitas buta pada merek lama  tidak lagi relevan lantaran kepastian ditentukan oleh proposisi value for money.

Yannes juga menyebut bahwa untuk generasi ini, membeli mobil adalah bagian dari pengalaman yang harus memberikan kepuasan, sehingga fitur modern dan kemampuan untuk selalu connected dengan media digital menjadi sebuah ekspektasi dasar.

“Kendaraan kini dipandang sebagai sebuah gawai personal, yang memaksa seluruh industri beradaptasi pada konsumen cerdas yang menuntut nilai lebih. Di sini LCSUV dan khususnya LCEV jadi inti disrupsi yang terjadi, selain penurunan makro ekonomi” kata Yannes.

(ell)

No more pages