Dalam catatannya kepada klien, Stephen Stanley, Kepala Ekonom AS di Santander US Capital Markets, menulis bahwa terdapat “perbedaan pandangan yang signifikan dalam komite terkait hampir semua isu penting.”
“Kita tidak perlu terkejut dengan luasnya perbedaan opini di dalam FOMC mengenai langkah selanjutnya,” ujarnya.
Risalah rapat juga menunjukkan bahwa sebagian kecil pejabat sebenarnya enggan mendukung pemangkasan suku bunga pada 17 September lalu.
“Beberapa peserta menyatakan bahwa ada alasan untuk mempertahankan suku bunga dana federal tidak berubah dalam pertemuan ini, atau bahwa mereka dapat mendukung keputusan semacam itu,” demikian bunyi risalah tersebut.
Meskipun para pembuat kebijakan mencatat adanya peningkatan risiko terhadap pasar tenaga kerja, banyak di antara mereka menilai penurunan signifikan dalam lapangan kerja masih kecil kemungkinannya.
“Para peserta umumnya menilai bahwa data terbaru tidak menunjukkan adanya pelemahan tajam dalam kondisi pasar tenaga kerja,” tulis risalah tersebut.
Kekhawatiran Pasar Tenaga Kerja
Sejak pertemuan September, beberapa gubernur The Fed — termasuk Wakil Gubernur Philip Jefferson dan Michelle Bowman — menyampaikan kekhawatiran bahwa kekuatan pasar tenaga kerja menjadi alasan untuk menurunkan suku bunga.
Sementara itu, Stephen Miran berpendapat bahwa tingkat suku bunga netral yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya berarti The Fed harus memangkas suku bunga dengan cepat.
Donald Trump dan beberapa pejabat pemerintah juga ikut menekan The Fed agar segera menurunkan suku bunga, dengan mengutip data ekonomi terbaru yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan.
Kontrak futures suku bunga federal kini menunjukkan bahwa investor memperkirakan pemangkasan suku bunga kemungkinan besar akan terjadi pada Oktober dan Desember mendatang.
Pejabat The Fed menegaskan bahwa mereka akan terus mempertimbangkan risiko baik terhadap inflasi maupun lapangan kerja sebelum mengambil langkah kebijakan berikutnya.
“Para peserta menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pencapaian target lapangan kerja dan inflasi,” demikian tertulis dalam risalah rapat tersebut.
Pertemuan FOMC ini berlangsung dua minggu sebelum dimulainya penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown), yang hingga kini telah menghentikan sementara publikasi sejumlah data ekonomi penting.
(bbn)































