Pengecekan ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum usai insiden yang terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada September 2025 lalu.
Berdasarkan data terakhir, tim gabungan menemukan 61 korban meninggal dunia dan tujuh potongan tubuh yang saat ini sedang diperiksa tim Disaster Victim Identification (DVI).
Sementara itu, jumlah korban secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 165 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 104 korban dinyatakan selamat dengan rincian; empat orang masih dalam perawatan, 99 orang telah kembali ke rumah setelah perawatan, dan satu satu korban kembali ke rumah tanpa memerlukan perawatan.
Kementerian PU juga disebut akan memberikan pendampingan teknis bagi pondok pesantren di seluruh Indonesia, khususnya terkait keamanan struktur bangunan dan kepatuhan terhadap izin pendirian.
Kementerian PU juga akan segera membuka layanan hotline konsultasi pembangunan pondok pesantren melalui Call Center 158.
“Sambil berjalannya waktu, besok Senin kami akan membuka hotline terkait konsultasi pondok pesantren. Jika ada pondok pesantren yang ingin dilakukan pengecekan bangunan dengan segera, bisa dikonsultasikan ke hotline tersebut dan tim akan langsung datang ke lokasi,”ujar Dody dalam siaran media, Selasa (7/10/2025).
Dody juga menambahkan, tim teknis akan dikerahkan dari jajaran Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
(ell)
































