Penurunan cadangan devisa, lanjut riset tersebut, bisa membuat BI mempertimbangkan kembali kecepatan penurunan suku bunga acuan. Apalagi sepanjang tahun ini MH Thamrin sudah menurunkan BI Rate sebanyak lima kali, masing-masing 25 basis poin (bps).
“Kami melihat BI mungkin tidak akan menurunkan suku bunga acuan 50 bps lagi tahun ini. Akan tetapi, penurunan suku bunga deposit facility sebesar 50 bps bisa saja terjadi,” tambah Bank of America.
Meski begitu, Bank of America menilai siklus pelonggaran moneter belum selesai. Tahun depan, penurunan BI Rate bisa kembali ditempuh.
“Kami memperkirakan BI menurunkan suku bunga acuan 75 bps pada kuartal I-2026, sehingga BI Rate menjadi 4%. Namun kecepatan penurunan suku bunga akan tergantung oleh stabilitas nilai tukar rupiah,” demikian riset Bank of America.
(aji)
































