Logo Bloomberg Technoz

Baik Moskwa maupun Kyiv meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi dalam beberapa pekan terakhir. Ukraina secara khusus menggempur kilang-kilang minyak Rusia untuk mengurangi pendapatan energi yang mendanai mesin perang Kremlin dan membatasi pasokan ke garis depan. Sementara serangan Rusia menghantam fasilitas gas dan listrik menjelang musim penghangat pada musim dingin.

Bulan lalu, Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak mengatakan "respons yang benar-benar simetris atas serangan Rusia terhadap infrastruktur" akan "mempercepat jalan menuju akhir perang."

Pertahanan Udara Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 83 dari 116 drone yang dilancarkan ke negara itu semalam. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya mencegat 251 drone Ukraina semalam, termasuk 30 di wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina.

Otoritas regional mengunggah di Telegram bahwa kilang minyak Tuapse milik Rosneft juga diserang oleh pesawat nirawak, di mana puing-puingnya menyebabkan kebakaran di pos keamanan yang dengan cepat dipadamkan.

Informasi ini tidak dapat diverifikasi secara independen. Kilang Tuapse, dengan kapasitas terpasang sekitar 240.000 barel per hari, fokus pada ekspor solar dan bahan bakar minyak melintasi Laut Hitam. Kilang ini berulang kali menjadi sasaran serangan drone.

Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran pada akhir pekan yang menewaskan setidaknya lima orang dan menyebabkan lebih dari 110.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik. Menurut Naftogaz Ukraina, serangan tersebut juga merusak infrastruktur gas.

"Rusia secara terbuka berusaha menghancurkan infrastruktur sipil kami saat ini, menjelang musim dingin—infrastruktur gas, pembangkit listrik, dan jaringan transmisi kami," kata Zelenskiy pada Minggu di X. Ia mendesak negara-negara Barat untuk melakukan lebih banyak upaya guna membatasi pasokan komponen rudal dan drone ke Rusia.

(bbn)

No more pages