“Mari kita hadapi Trump secara langsung! Lukai mereka, sebagaimana mereka menyakiti seluruh rakyat Malaysia!” tulis Ketua Pemuda UMNO Akmal Saleh di Facebook. Ia juga meminta pemerintah membatalkan undangan kepada Trump kecuali Israel segera membebaskan para aktivis, dan mengancam akan menggelar aksi besar saat Trump berkunjung.
Meski demikian, pengamat menilai protes ini kemungkinan kecil memengaruhi rencana kunjungan Trump ke APEC, mengingat Malaysia tidak dianggap sebagai pemain kunci dalam menentukan kebijakan Timur Tengah.
Kementerian Luar Negeri Malaysia kemudian menyatakan telah menerima informasi bahwa seluruh tahanan dari armada Gaza dalam kondisi sehat dan akan dideportasi ke negara ketiga. Pemerintah menegaskan akan terus menjaga keselamatan warga negara Malaysia di luar negeri.
“Pemerintah kembali menekankan bahwa penahanan peserta GSF adalah tindakan ilegal, dan mendesak agar mereka diperlakukan sesuai hukum internasional serta segera dibebaskan tanpa syarat,” bunyi pernyataan Kemenlu pada Kamis malam.
Sebelumnya, Israel menuding armada kemanusiaan itu hanya sebagai provokasi. Militer Israel bahkan menyebut memiliki bukti bahwa aksi tersebut didanai Hamas.
Namun, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan para aktivis tidak melakukan kesalahan apa pun. Malaysia sendiri melarang masuknya warga negara Israel tanpa izin khusus dari Kementerian Dalam Negeri.
“‘Kejahatan’ mereka hanyalah kepedulian terhadap orang sakit, lanjut usia, serta mereka yang sekarat akibat kelaparan di Gaza dan Palestina,” ujar Anwar melalui unggahan di X pada Kamis.
(bbn)

































