Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan harga Bitcoin diproyeksi melanjutkan tren penguatan dengan melaju ke atas US$27.500 pada perdagangan semester II-2023, atau dalam tren jangka menengah.
Optimisme tersebut sejalan dengan indikator teknikal dan bertepatan dengan momentum Halving Day Bitcoin yang berpotensi meningkatkan optimisme pasar, serta akan jadi penggerak utama investor serta trader pada aset kripto.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, bahwa industri aset kripto yang penuh dengan volatilitas dan potensi keuntungan yang besar, Halving Day merupakan peristiwa yang sangat dinantikan dan menjadi kunci kesuksesan untuk para investor aset kripto.
Di mana dalam empat tahun sekali, para investor aset kripto menemui fenomena yang dinamakan dengan Halving Day Bitcoin.
“Halving Day Bitcoin ditunggu oleh para investor karena mampu meningkatkan kondisi pasar karena Bitcoin masih jadi penggerak utama dalam market aset kripto,” jelas Panji dalam riset yang diterbitkannya, Jumat (16/6/2023).

Sebagai gambaran, Halving Day merupakan peristiwa di mana hadiah (Reward Block) dalam protokol kripto mengalami pengurangan sebesar setengah atau 50%. Hal ini berarti bahwa jumlah koin baru yang dibuat sebagai hadiah bagi penambang (Miners) dikurangi separuhnya.
Sesuai dengan prinsip ekonomi, berkurangnya produksi Bitcoin dan terus meningkatnya permintaan Bitcoin akan meningkatkan harga Bitcoin secara langsung, membuat investor harus bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan Bitcoin.
Sentimen positif selanjutnya yang dapat menjadi pendorong penguatan laju Bitcoin kedepannya adalah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC) tidak memasukkan Bitcoin dalam kategori sebagai sekuritas.
Walaupun seminggu terakhir pasar aset kripto dibayangi oleh peningkatan pengawasan peraturan oleh SEC, yang mengajukan tuntutan terhadap Binance Holdings Ltd. dan Coinbase Global Inc. Tetapi, puncak penarikan dana telah berhasil dilewati, dan outflow pada pekan ini sudah berkurang seperti yang diwartakan Bloomberg News hasil monitor Dune Analytics, penerbit produk yang diperdagangkan di Bursa, 21 Shares AG.
Optimisme investor aset kripto juga tumbuh dari rilisnya data inflasi AS yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Serta Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melakukan jeda kenaikan suku bunga jadi sentimen positif bagi pasar aset kripto.
Kemudian, data menurut Glassnode, perdagangan dan transaksi Bitcoin di pasar Eropa naik sebesar 1,1%. Senada, pasar Asia juga mengalami peningkatan 9,9% sejak pertengahan 2022, dan angka tersebut menjadikan rekor tertinggi sepanjang masa.
Mulai meningkatnya berbagai peraturan yang ramah terhadap aset kripto di kawasan regional menjadi pendorong utama perpindahan pasokan Bitcoin ke Eropa dan Asia.
Analisis Teknikal
Pergerakan Bitcoin secara teknikal dengan menggunakan indikator arah trend untuk menentukan area level resistance, dan area level support.

Pergerakan Bitcoin saat ini berhasil menguat menuju resistance terkuatnya US$25.800. Terdapat level yang sangat menarik dicermati pada resistance selanjutnya pada harga US$26.500. Apabila resistance ini berhasil ditembus, Bitcoin ada potensi melanjutkan penguatan ke harga US$27.500.
Sedangkan untuk support Bitcoin masih kokoh pada harga US$25.000, dan US$24.800 sebagai level psikologisnya. Adapun level stop loss cermati harga US$24.500.
Melihat berbagai sentimen positif yang ada, dan indikator teknikal, prospek penguatan Bitcoin sangat terbuka lebar sepanjang semester II-2023 dengan target optimistis US$27.500.
(fad/aji)