Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berpeluang Menguat di Oktober Ditopang Stimulus Pemerintah

Recha Tiara Dermawan
28 September 2025 16:30

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan lalu (22–26 September 2025) dengan kenaikan tipis 0,60%. Hal ini terjadi meski terdapat tekanan jual asing yang masih besar. 

Data BRI Danareksa Sekuritas mencatat net foreign sell di pasar reguler mencapai Rp1,03 triliun, seiring pergerakan rupiah yang sempat menyentuh level Rp16.766 per dolar AS.

Di tengah tekanan tersebut, sektor industrial menjadi penopang dengan penguatan 7,79%. Saham Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) dan Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) masing-masing melesat lebih dari 90% dalam sepekan, sementara emiten rokok seperti Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga mencatat kenaikan signifikan 53,5%.


BRI Danareksa menilai Oktober berpotensi menjadi momentum positif bagi IHSG. Berdasarkan data historis 10 tahun terakhir, indeks kerap mencatat rebound di bulan ini dengan probabilitas kenaikan 78% atau tujuh kali menguat dari 10 periode. Rata-rata return tercatat 1,14%.

“Oktober sering menjadi bulan rebound setelah tekanan di September. Momentum ini biasanya dimanfaatkan investor untuk mulai akumulasi, terutama pada sektor komoditas dan konsumer defensif,” tulis riset BRI Danareksa, Minggu (28/09/2025).