Data terpisah untuk Agustus yang dirilis Kamis menunjukkan pesanan peralatan bisnis meningkat pesat, sementara defisit perdagangan barang menyempit lebih dari perkiraan. Pengajuan awal tunjangan pengangguran turun ke level terendah sejak pertengahan Juli.
Data PDB kuartalan terbaru mengonfirmasi ekonomi pulih pada kuartal II setelah impor melonjak signifikan pada awal tahun, saat perusahaan berlomba-lomba menimbun barang sebelum tarif Presiden Donald Trump diberlakukan.
Ekonomi kuartal III-2025 juga terlihat solid, di mana laporan terbaru menunjukkan belanja konsumen dan pengeluaran bisnis untuk peralatan tetap tangguh.
Sebelum data Kamis, estimasi GDPNow Federal Reserve (The Fed) Bank of Atlanta mencatat pertumbuhan 3,3% pada periode Juli-September. Namun, para ekonom kurang optimistis terhadap pertumbuhan kuartal IV-2025 karena melemahnya lapangan kerja meredupkan prospek belanja konsumen.
Para ekonom memperkirakan aktivitas ekonomi hanya akan sedikit meningkat pada 2026, sebagian karena undang-undang pajak Trump dan suku bunga lebih rendah. Sebagian besar ekonom memperkirakan pertumbuhan di bawah 2% untuk beberapa tahun ke depan.
Revisi menunjukkan indikator inflasi pilihan The Fed—indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), tanpa makanan dan energi—meningkat lebih cepat sepanjang 2024 dan juga direvisi naik pada kuartal II menjadi 2,6%.
Para ekonom memperkirakan data PCE bulanan, yang dirilis besok, Jumat (26/9/2025), akan menunjukkan indikator tersebut naik hampir 3% pada Agustus dibandingkan tahun lalu.
Hal ini mungkin akan membatasi tingkat pemotongan suku bunga The Fed dalam beberapa bulan mendatang. Dalam menurunkan biaya pinjaman pekan lalu, para pembuat kebijakan juga memproyeksi dua pengurangan bunga acuan lagi tahun ini, meski beberapa pejabat waspada mengingat inflasi masih tinggi.
(bbn)































