Logo Bloomberg Technoz

Krisis Politik Melanda Eropa, dari Inggris hingga Polandia

News
18 September 2025 20:40

Pusat perbelanjaan di Eropa. (Dok: Bloomberg)
Pusat perbelanjaan di Eropa. (Dok: Bloomberg)

Craig Stirling dan Alessandra Migliaccio - Bloomberg News

Bloomberg, Terlalu banyak pemimpin Eropa yang tampak tidak mampu lagi mengambil keputusan. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mungkin menghadapi kesulitan paling besar, namun rekan-rekan mereka dari Den Haag hingga Warsawa, Berlin hingga Madrid, berada dalam situasi serupa: mengelola negara yang kian sulit diperintah.

Banyak negara di benua ini kini dilanda kombinasi pelik antara anggaran negara yang terbatas, birokrasi yang lamban, parlemen yang terfragmentasi, oposisi politik dari sayap ekstrem yang semakin vokal, hingga ketegangan sosial yang kerap meledak di jalanan. Di Prancis, serikat buruh berencana melumpuhkan negara pada Kamis mendatang sebagai protes terhadap kebijakan pemangkasan belanja publik.


Ketidakberdayaan pemerintah kian menjadi hal biasa, diperparah oleh contoh Presiden AS Donald Trump yang mengatasi kebuntuan politik di Washington lewat sederet perintah eksekutif yang kerap menguji batas konstitusi.

Bagi pemerintahan Eropa yang masih bertahan di tengah menyusutnya basis politik moderat, kepura-puraan “bisnis seperti biasa” kian sulit dipertahankan. Ada pengakuan tersirat bahwa kebuntuan dan kekacauan politik kemungkinan akan menetap. Situasi ini bisa berujung pada kepanikan, apalagi partai sayap kanan kini unggul dalam jajak pendapat di Jerman, Prancis, dan Inggris.