Yusril mengamini bahwa mantan menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sempat menyatakan bahwa Prabowo setuju dengan pembentukan tim gabungan pencari fakta. Hal itu disampaikan Lukman dan tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa usai mengadakan pertemuan dengan Prabowo di Istana Merdeka pada pekan lalu.
Namun, Yusril - yang turut hadir dalam pertemuan tersebut - menegaskan bahwa Prabowo tidak secara eksplisit menyatakan setuju. “Presiden hanya mengatakan bahwa usul mantan Menteri Agama itu masuk akal, bagus, dan perlu dipelajari dengan seksama,” kata dia.
Perlu diketahui, tim independen dibentuk untuk bekerja secara objektif, imparsial dan partisipatif yang bertujuan untuk mendorong kebenaran, penegakan hukum, pemulihan korban dan pencegahan agar pelanggaran serupa tidak terulang.
Ruang lingkup tim independen adalah pemantauan peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan. Tim juga akan menilai dampak peristiwa, termasuk korban jiwa dan keluarganya, korban luka-luka, trauma psikologis, kerugian sosial ekonomi serta kerusakan fasilitas umum. Tim juga membuka diri kepada masyarakat yang ingin menyampaikan informasi atau data yang dapat membantu proses pencarian dan pengumpulan fakta.
“Kami berharap pembentukan tim ini nantinya bisa mengungkap seluruh peristiwa yang terjadi sepanjang unjuk rasa dan kerusuhan terjadi,” ujar Ketua Komnas HAM Anis Hidayah dalam konferensi pers.
Sebelumnya, masyarakat sipil menuntut Prabowo untuk membentuk tim investigasi independen untuk mengusut semua korban kekerasan dan pelanggaran HAM oleh aparat selama demonstrasi sejak 28–30 Agustus 2025 dengan mandat yang jelas dan transparan. Tuntutan itu termaktub dalam 17+8 Rakyat Menuntut.
(dov/frg)






























