Kesepakatan tersebut mengharuskan Oracle untuk terus menyediakan layanan cloud untuk TikTok di AS, sebuah bisnis yang telah menjadi sumber pendapatan stabil bagi perusahaan berbasis di Austin tersebut. Oracle sudah bekerja sama dengan TikTok untuk menyimpan data pengguna di AS dan negara lain sebagai bagian dari kemitraan bernilai miliaran dolar AS (disebut TikTok sebagai Project Texas).
Saham Oracle naik hingga 5,9% di New York pada Selasa, sebelum kehilangan sebagian besar kenaikan tersebut. Pergerakan saham Oracle telah naik 84% sepanjang tahun ini berkat bisnis infrastruktur cloudnya yang berkembang pesat.
Belum diketahui pasti berapa banyak saham yang akan diperoleh masing-masing investor potensial dalam kesepakatan ini. Oracle, misalnya, berencana untuk mengambil saham kecil dalam usaha baru tersebut, menurut salah satu sumber. Perwakilan TikTok, Oracle, Andreessen, dan Silver Lake tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Guna memberi waktu agar transaksi dapat diselesaikan, Trump pada Selasa memberikan perpanjangan batas waktunya lagi bagi ByteDance untuk menjual bisnis TikTok di AS. Dalam perpanjangan ini — yang keempat kali diberikan oleh Trump sejak Januari — perusahaan memiliki waktu hingga 16 Desember untuk menandatangani kesepakatan sebelum larangan nasional berlaku.
Nasib software rekomendasi TikTok yang menguntungkan — dengan mengarahkan video kepada pengguna berdasarkan preferensi menonton mereka — masih belum jelas. Salah satu pejabat China mengatakan setelah pembicaraan di Madrid bahwa ByteDance akan memberikan lisensi algoritmanya kepada operasi di AS, sementara pihak AS menolak memberikan rincian.
Secara undang-undang disebutkan bahwa ByteDance tidak boleh memiliki peran operasional apa pun, termasuk terkait algoritma, setelah penjualan selesai.
Pada Selasa pagi waktu AS, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mencapai “kesepakatan tentang TikTok” dengan pihak China saat dirinya meninggalkan Gedung Putih untuk kunjungan negara ke Inggris, tetapi menolak menyebutkan perusahaan yang terlibat.
Trump memberikan penundaan lagi meskipun undang-undang keamanan nasional 2024 hanya mengizinkan satu perpanjangan 90 hari dari batas waktu. Sikap ini bertentangan dengan konsensus bipartisan di balik ketentuan divestasi atau larangan — dan menimbulkan pertanyaan apakah perpanjangan berulang yang dilakukan presiden secara hukum sah.
Syarat-syarat kesepakatan baru yang potensial, dan apakah kesepakatan tersebut memenuhi persyaratan undang-undang keamanan nasional, masih belum jelas. Namun, kemauan untuk menantang Trump secara hukum atau politik atas pendekatannya terhadap TikTok sudah memudar. Trump mengeklaim aplikasi tersebut telah meningkatkan popularitasnya di kalangan pemilih muda dan memastikan kemenangan pemilihannya kembali pada November.
Perpanjangan pada Selasa berarti TikTok dapat terus beroperasi di AS, dan mitra seperti Apple Inc. dan Google milik Alphabet Inc. dapat tetap menyediakan aplikasi video populer tersebut di toko online mereka sementara pemerintah mengambil waktu lebih lama untuk mencapai kesepakatan dengan ByteDance mengenai “penjualan yang memenuhi syarat” kepada pemilik non-China.
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan dalam wawancara dengan CNBC bahwa kesepakatan tersebut mirip dengan syarat komersial yang telah dinegosiasikan sebelumnya pada awal tahun ini. Ia yakin Donald Trump dan Xi Jinping akan menuntaskan kesepakatan tersebut minggu ini.
“Kesepakatan ini tidak akan terlaksana tanpa jaminan yang memadai untuk keamanan nasional AS,” kata Bessent. “Sepertinya kami juga berhasil memenuhi kepentingan China.”
(bbn)




























