Di sisi lain, TOBA menyatakan ketertarikannya menggarap bisnis pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Perusahaan saat ini tengah menelaah sejumlah proyek yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan.
Menurut SVP Corporate Strategy & Investor Relations TOBA Nafi Sentausa, minat perseroan terhadap sektor pengolahan sampah menjadi listrik tersebut sudah muncul sejak 2018.
Adapun lini bisnis pengelolaan sampah TOBA telah berkontribusi terhadap pendapatan sepanjang semester I-2025. Unit usaha ini membukukan pendapatan sebesar US$59,6 juta dengan EBITDA mencapai US$10 juta hingga akhir Juni 2025.
“Namun hingga saat ini, TOBA menegaskan belum ada transaksi akuisisi yang bisa diumumkan ke publik,” jelasnya.
TOBA juga menanggapi isu adanya rencana investasi dari Patriot Bonds maupun Danantara. Menurutnya, sampai saat ini belum ada sinyal masuknya investasi dari Patriot Bond untuk menggarap bisnis pengolahan sampah.
Dia menambahkan, strategi ekspansi tahun ini difokuskan pada integrasi dan pengembangan tiga unit usaha, termasuk akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. yang telah rampung pada Maret dan kemudian Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. pada Mei 2025.
(dhf)
































