Logo Bloomberg Technoz

Saham BBRI lompat 2,11% ke level Rp3.870/saham. Menyusul saham BBNI dengan keberhasilan menguat 1,22% ke level Rp4.130/saham di Sesi I pagi hari ini.

Kenaikan sejumlah saham Big Caps berdasarkan data Bloomberg, Rabu (10/9/2025).

  1. Bank Central Asia (BBCA) menyumbang 14,31 poin
  2. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 13,36 poin
  3. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 13,22 poin
  4. Telkom Indonesia (TLKM) menyumbang 11,43 poin
  5. Bank Mandiri (BMRI) menyumbang 8,77 poin
  6. Barito Renewables Energy (BREN) menyumbang 8,55 poin
  7. Bayan Resources (BYAN) menyumbang 5,21 poin
  8. Amman Mineral Internasional (AMMN) menyumbang 3,92 poin
  9. Barito Pacific (BRPT) menyumbang 3,73 poin
  10. Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 1,78 poin

Pasar Optimistis

Ekonom Indonesia Strategic and Economics Action Institution (ISEAI) Ronny P. Sasmita menilai penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) baru tetap akan disambut positif pasar.

“Karena beliau bukanlah orang baru di dunia keuangan, baik perbankan maupun non-perbankan,” kata Ronny dalam keterangannya.

Sebab menurut Ronny, Purbaya dianggap cocok mengemban tugas tersebut lantaran memiliki latar perbankan di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan pernah juga di institusi keuangan non-perbankan seperti Danareksa. 

Selain itu, menurut dia, Purbaya disebut dapat mendukung pemerintah dari sisi fiskal yang lebih agresif, di samping itu sembari mengedepankan keamanan makroprudensial perekonomian nasional. 

“Sekalipun terjadi pergantian dari SMI (Sri Mulyani Indrawati) ke Purbaya, secara makro fiskal platform ekonomi pemerintah tidak akan berubah. Purbaya diyakini akan melanjutkan kebijakan-kebijakan SMI di dalam menopang program-program utama pemerintah di dalam batas aman,” jelas Ronny.

“Artinya, Purbaya akan tetap menjaga defisit berada di bawah 3%, meskipun berkemungkinan akan mepet ke angka 3% jelang akhir tahun, karena kebutuhan untuk belanja pembiayaan program-program unggulan Prabowo,” sambungnya. 

Terlebih lagi, dalam kesempatan lain, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bakal mengikuti ketentuan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maksimal 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Purbaya memastikan defisit APBN bakal tetap dijaga sembari menepis keraguan sebagian pihak soal pengelolaan keuangan negara ke depan.

“Kita akan ikuti Undang-undang yang ada. Itu kan bukan keputusan saya, itu keputusan pemerintah secara keseluruhan," kata Purbaya usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta.

(fad)

No more pages