Logo Bloomberg Technoz

PGEO Mulai Proyek Pilot Hidrogen Hijau, Nilai Investasi Rp49,3 M

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 September 2025 08:10

Fasilitas hidrogen hijau. (Bloomberg)
Fasilitas hidrogen hijau. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan proyek pilot hidrogen hijau dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) senilai US$3 juta atau sekitar Rp49,3 miliar.

Fasilitas tersebut disebut mengintegrasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih.

Proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2026, nantinya hidrogen hijau yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk uji pasar termasuk ke sektor transportasi dan industri.


“Pengembangan green hydrogen selaras dengan dual growth strategy Pertamina Group, yaitu dalam hal mengembangkan portofolio bisnis rendah karbon untuk masa depan berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam keterangan pers, dikutip Rabu (10/9/2025).

Tampilan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu di Lampung berkapasitas 110 megawatt (MW). (PLN)

Sekadar catatan, green hydrogen atau hidrogen hijau adalah hidrogen yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya, bayu, atau air (hidro).