Namun, pertumbuhan lapangan kerja bulanan yang melambat signifikan membuat beberapa pejabat mengatakan mereka mungkin perlu bertindak untuk mendukung pasar tenaga kerja sebelum mereka mendapat gambaran jelas tentang prospek inflasi.
Dalam esainya pada Rabu, Bostic mengatakan suku bunga masih "sedikit restriktif." Ia mengatakan risiko terhadap mandat ganda The Fed terkait harga dan lapangan kerja menjadi lebih seimbang seiring melemahnya pasar tenaga kerja. Namun, dia meragukan gagasan bahwa pasar tenaga kerja sedang memburuk.
"Saya tak berpikir bahwa pasar tenaga kerja melemah secara signifikan dari target yang kami amanatkan," tulisnya, seraya menambahkan, tingkat pengangguran relatif stabil meski pasokan tenaga kerja menurun.
Hal ini, katanya, berpotensi menurunkan tingkat penambahan lapangan kerja bulanan yang dibutuhkan untuk menjaga tingkat pengangguran stabil.
Pejabat kebijakan akan mendapatkan informasi terbaru tentang pasar tenaga kerja saat laporan ketenagakerjaan Agustus dirilis pada Jumat. Mereka akan menerima data harga konsumen terbaru pekan depan.
Berbicara pada wartawan, Rabu pagi, Bostic mengatakan ia mungkin bersedia mempercepat waktu pemotongan suku bunga berdasarkan data tersebut. Ia akan memantau pertumbuhan penggajian, upah, dan metrik lainnya untuk menilai kekuatan pasar tenaga kerja.
Saat ditanya apakah pertemuan September akan membahas pemangkasan suku bunga, Bostic mengatakan ia "tentu saja terbuka untuk mempercepat langkah-langkah kami dalam hal penurunan suku bunga," bergantung pada hasil laporan ekonomi mendatang.
"Jika data yang masuk menunjukkan pasar tenaga kerja melemah secara signifikan dan cepat, itu adalah informasi nyata yang harus membentuk pandangan saya," ujarnya.
Mengenai inflasi, Bostic mengatakan ia masih khawatir bahwa dampak tarif terhadap harga akan berlanjut.
"Saya tetap yakin dampak tarif terhadap harga konsumen tidak akan cepat hilang, dan bahkan tidak akan sepenuhnya terealisasi dalam beberapa bulan ke depan," tulis Bostic.
"Saya tidak akan berpuas diri dan berasumsi bahwa ekspektasi akan tetap terjaga dan ledakan inflasi lain tidak akan terjadi."
(bbn)






























