Logo Bloomberg Technoz

Tarif AS pada India diberlakukan meski telah dilakukan negosiasi berbulan-bulan antara New Delhi dan Washington, dan mengejutkan para pejabat negara Asia tersebut. Tarif tinggi dan kebijakan proteksionis India membuat negosiator dagang AS jengkel.

Trump menetapkan tarif 25% untuk ekspor India, tetapi menggandakannya menjadi 50% pekan lalu sebagai hukuman karena mengimpor minyak Rusia. Tarif ini berlaku pada lebih dari 55% barang yang dikirim ke AS, pasar terbesar India.

Trump mengaku frustrasi atas pembelian energi Rusia, yang disebut India demi menjaga harga minyaknya tetap rendah. Para kritikus mengatakan impor energi oleh India dan China membantu menjaga ekonomi Rusia tetap bertahan dan melemahkan sanksi terhadap Moskow yang bertujuan untuk mengendalikan mesin militer negara itu dan mengakhiri perang di Ukraina.  

Presiden AS mengatakan ia "mengawasi dengan sangat cermat" bagaimana Presiden Rusia Vladimir Putin menangani upaya untuk mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Ukraina. Trump menyiratkan sedang mempertimbangkan langkah tambahan jika perundingan tidak mencapai kemajuan.

Trump mengklaim India menawarkan untuk menurunkan tarifnya "hingga nol," tanpa menyebut kapan tawaran itu diajukan atau apakah Gedung Putih berencana membuka kembali pembicaraan dagang dengan India. 

"Sudah terlambat. Mereka seharusnya melakukannya bertahun-tahun yang lalu," kata Trump melalui unggahan media sosialnya pada Senin.

(bbn)

No more pages