Logo Bloomberg Technoz

Panduan Mitigasi Gempa Bumi dari BNPB: Sebelum, Saat dan Setelah

Referensi
29 August 2025 11:22

Jalan rusak akibat gempa bumi di Nanao, Prefektur Ishikawa, Jepang, Selasa dini hari (2/1/2024). (Soichiro Koriyama/Bloomberg)
Jalan rusak akibat gempa bumi di Nanao, Prefektur Ishikawa, Jepang, Selasa dini hari (2/1/2024). (Soichiro Koriyama/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gempa bumi kembali menjadi sorotan publik setelah guncangan terasa di Bekasi pada 20 Agustus 2025. Getaran tersebut bahkan dirasakan hingga Jakarta, memunculkan kekhawatiran masyarakat akan potensi bencana susulan.

Peristiwa ini menegaskan betapa pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap gempa bumi. Mitigasi atau upaya penanggulangan bencana sejak dini perlu dipahami setiap individu agar mampu mengurangi risiko kerugian maupun korban jiwa.

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak bisa dicegah, tetapi dampaknya bisa diminimalisir. Oleh karena itu, memahami langkah mitigasi sebelum, saat, dan sesudah gempa adalah kunci utama menghadapi ancaman bencana ini.

Mitigasi Gempa Bumi

Petugas memantau peringatan gempa dan tsunami di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Mitigasi bencana merupakan serangkaian langkah yang bertujuan mengenali risiko, meningkatkan kesadaran, serta menyiapkan rencana penanggulangan. Dalam konteks gempa bumi, mitigasi mencakup pencegahan sebelum guncangan, tindakan penyelamatan ketika gempa terjadi, hingga langkah pemulihan setelah bencana.

Gempa bumi sendiri biasanya terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik, aktivitas sesar, letusan gunung berapi, maupun runtuhan batuan. Dampaknya bisa meluas, mulai dari kerusakan bangunan hingga ancaman keselamatan jiwa. Karena itu, edukasi mitigasi harus menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Langkah-Langkah Mitigasi Sebelum Gempa