Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Stabil, Fokus pada Penerapan Tarif Baru AS ke India

News
27 August 2025 07:40

Pengeboran minyak di Rusia./Bloomberg-Andrey Rudakov
Pengeboran minyak di Rusia./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak mentah bergerak stabil setelah sebelumnya mencatat penurunan terbesar sejak awal Agustus. Investor kini menunggu penerapan tarif impor baru Amerika Serikat (AS) terhadap India, menyusul pembelian minyak Rusia oleh negara tersebut.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas US$63 per barel, setelah turun lebih dari 2% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, minyak Brent ditutup di atas US$67 per barel. Washington akan menggandakan tarif atas sejumlah barang India menjadi 50% sebagai bentuk sanksi atas keputusan New Delhi tetap membeli minyak dari Moskow. Meski demikian, para kilang-kilang lokal India berencana tetap mempertahankan sebagian besar volume pembelian mereka.


Langkah ini menandai kebijakan tegas AS, yang hingga kini belum menerapkan tindakan serupa terhadap China, meskipun negara tersebut juga merupakan pembeli besar minyak Rusia. Kebijakan tarif ini menjadi bagian dari strategi lebih luas Washington untuk menekan Rusia agar mengakhiri perang di Ukraina. Pada Selasa, Presiden AS Donald Trump memperingatkan kemungkinan terjadinya “perang ekonomi” bila ia gagal mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam upaya mengakhiri konflik.

Sepanjang tahun ini, harga minyak telah melemah lebih dari 10% seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap permintaan akibat perang dagang yang dipimpin AS, serta langkah OPEC+ yang mempercepat pelonggaran pembatasan pasokan. Kondisi itu memunculkan kekhawatiran surplus produksi, bahkan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan terjadi kelebihan pasokan terbesar pada tahun depan. Pada Selasa, Trump menyambut baik harga minyak yang mendekati US$60 per barel, dan menyebut harga akan “segera menembus level itu.”