Bursa Asia Diprediksi Melemah, Investor Cermati Inflasi AS
News
26 August 2025 06:30

Jason Scott - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan melemah pada perdagangan Selasa (26/8), mengikuti jejak Wall Street yang tertekan. Investor masih menunggu rilis data inflasi utama Amerika Serikat (AS) yang dikhawatirkan dapat mengganggu laju pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Kontrak berjangka saham di Jepang, Hong Kong, dan Australia kompak turun, sementara kontrak saham China justru bergerak berlawanan. Indeks Nasdaq Golden Dragon China tercatat menguat untuk sesi keempat beruntun.
Di Wall Street, indeks S&P 500 melemah pada perdagangan Senin setelah reli yang sempat membawa bursa mendekati rekor tertinggi menemui hambatan. Meski begitu, saham Nvidia Corp masih menguat menjelang rilis laporan keuangan, sementara raksasa teknologi Alphabet Inc mencetak rekor baru. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik dua basis poin menjadi 4,28%, sedangkan dolar AS menguat.
Euforia terhadap prospek pemangkasan suku bunga The Fed mulai mereda, hanya beberapa hari setelah Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga pada September sangat mungkin dilakukan di tengah risiko pelemahan pasar tenaga kerja. Namun, keraguan terhadap kecepatan penurunan suku bunga masih membayangi Wall Street, terutama menjelang rilis data harga pekan ini.





























